Selasa, 27 Januari 2015

Ini Pesan Teuku Wisnu Kepada Remaja Aceh

Teuku WIsnu|serambi.com
BANDA ACEH – Seorang perempuan melihat laki-laki itu adalah masa depannya, sedangkan seorang laki-laki melihat perempuan pada masa lalunya. Begitu ungkapan Teuku Wisnu, artis nasional asal Aceh di sela-sela acara Sosialisasi Metode Tahrir, Cara Cepat, Mudah dan Menyenangkan Baca Al-Quran di Amel Convention Hall, Banda Aceh beberapa hari lalu.
Pada acara yang digelar oleh Pemko Banda Aceh tersebut, suami Shireen Sungkar ini tampil sebagai pembicara utama bersama Ustad Harun Al-Rasyid dan Ustad Fatih Karim SP dari Lembaga Cinta Quran, Jakarta.
“Alhamdulillah bisa pulang kampung lagi. Dulu saya tinggal di Teupin Raya, Sigli, Pidie. Lahir di Jakarta, kemudian dibawa ayah ke Aceh dan sekolah di sini hingga kelas 3 SMP lalu pindah ke Jakarta. Saya pernah sekolah di SD 3 Blang Asan dan SMP 1 Sigli,” kata Teuku Wisnu mengawali sambutannya.
Saat tinggal di Aceh, ia rutin mengikuti pengajian di Masjid Al-Falah, Blang Asan. “Rata-rata ustadnya masih muda. Kami ngaji, main bola hingga naik gunung bareng ustad dan remaja mesjid di sana,” kenang Teuku Wisnu yang kini memelihara panjang jenggotnya.
Kehidupannya berubah drastis ketika ia pindah ke Jakarta hingga menjadi salah satu selebriti papan atas Indonesia. “Saya sudah punya income (pendapatan) sendiri, bisa beli mobil dan rumah dari penghasilan saya bermain sinetron,” katanya di hadapan ribuan peserta yang hadir.
“Sungguh benar hadis Nabi yang menyatakan seseorang itu akan mencocoki kawan karibnya. Saya pun ikut terjerumus ke dalam kehidupan jahiliyah, karena pengaruh teman-teman dan lingkungan. Sampai akhirnya saya sadar, hati ini rasanya nggak pernah tenang,” katanya lagi.
Ada yang mengatakan, sambung Wisnu, waktu muda itu untuk foya-foya dan masa tua untuk bertobat. “Satu hal yang menggelitik, pertanyaannya umur kita ada yang jamin bisa sampai tua? Tua atau sakit bukan tanda mati. Saya bulatkan tekad saat itu juga saya berhijrah, kembali ke jalan Allah, karena mati bisa datang kapan saja,” katanya berpesan.
Lanjut Wisnu, teman yang jahil ditinggalkan, karena iman saya belum kuat untuk tak tergoda (perbuatan yang dilarang Allah). Kemudian, Wisnu pun mencari lingkungan baru, karena lingkungkan punya pengaruh kuat selain media TV.
Soal pacaran, menurutnya yang rugi nantinya kaum perempuan itu sendiri. Karena yang dilihat dari seorang laki-laki itu adalah masa depannya, sedangkan perempuan masa lalunya, kata Wisnu.
“Sebandel apapun seorang laki-laki, jika ia bertobat dan mempunyai masa depan cerah, tak akan ada yang mempermasalahkannya lagi. Namun sebaliknya, orang akan selalu melihat masa lalu seorang perempuan, sebaik apapun dirinya sekarang,”katanya penuh makna.
Kepada para remaja terutama yang perempuan, ia berpesan agar selalu menjaga pergaulannya. “Saya tak menampik jika dulu saya juga pernah pacaran dan saya menyesalinya, makanya jangan ikuti saya, yang jelek-jelek dari seorang Teuku Wisnu jangan ditiru, ambil yang baik-baiknya saja,” pungkasnya.
Acara yang diikuti oleh ribuan Guru Diniyah itu turut dihadiri oleh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Sekda Ir Bahagia Dipl SE, para asisten, staf ahli, Kabag dan Kabid di lingkungan Pemko Banda Aceh, serta awak media. (AcehNesw.net)

Pengakap Malaysia Kunjungi Saka Kencana BkkbN Aceh

Pramuka Saka Kencana Perwakilan BkkbN  berfoto bersama pembina Pramuka Malaysia|do.BkkbN
BANDA ACEH – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BkkbN) Aceh menerima kunjungi para Pengakap (Pramuka dalam bahasa Malaysia) dari Negara tetangga, Malaysia, 16 Januari 2015. Selain bersilaturahmi, kunjungan ini juga bertujuan untuk saling bertukar pengalaman satu sama lain.
Rombangan Pramuka dari Malaysia terdiri dari Ketua Pesuruhjaya Pengakap Negeri Persekutuan Malaysia, DR. Mohammad Shahrum bin Osman, Sekjen, Mohammad Zaki Naruddin, dan Ketua Pesuruhjaya Pengakap Negeri Persekutuan Malaysia Negeri Perak, H. Ahmad Azzam Shah bin Abdul Madjid.
Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs M. Natsir Ilyas M.Hum beserta para esselon III dan anggota Saka Kencana Perwakilan BkkbN Aceh menyambut kedatangan tamu dari jiran tersebut. Pada kesempatan itu, Natsir Ilyas mengatakan, melalui program Generasi Berencana (GenRe) menjadikan Pramuka sebagai salah-satu cara untuk mempromosikan program yang mempersiapkan remaja menghadapi masa depannya secara terencana.
“Dalam perkembangannya remaja akan melewati lima transisi kehidupan, yaitu, pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, berkeluarga, hidup dalam masyarakat dan menerapkan pola hidup sehat,” sebut Natsir Ilyas.

Lanjut dia, program GenRe berjalan seiring dengan Pramuka dalam satuan karya yang dibina oleh BkkbN yang diberi nama Satuan Karya Keluarga Berencana (Saka Kencana). Kunjungan singkat dari para Pengakap Malaysia ini diharapkan menjadi semangat baru, khususnya bagi anggota Saka Kencana BkkbN Aceh, dan silaturahmi yang sudah terjalin akan semakin baik dimasa yang akan datang. (Nova)

Kamis, 22 Januari 2015

Lima Ide Terbaik Pelajar Aceh Akan Diproduksi

Para pelajar di Present Forum|AcehNews.net
BANDA ACEH – Sebanyak 24 Siswa SMA yang berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar,  dan Pidie berkumpul di Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh-Sumut  untuk mengikuti “Present Forum” beberapa hari lalu.

“Ini merupakan salah satu rangkaian tahapan dalam program Aceh Documentary Junior, yaitu competisi ide cerita film dari para pelajar tingkat SMA dan selanjutnya akan  dipilih 5 ide terbaik untuk diproduksi,”  demikian ungkap Arziqi Mahlil selaku Koordinator Program Aceh Documentary Junior.
Sebelumnya Melaui tema “Pelajar Juga Bisa” Aceh documentary telah memberikan pelatihan kepada 24 Siswa yang berasal dari dari Kota Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie. ke-24 Siswa tersebut kemudian tergabung dalam 12 tim dipersilahkan kembali kedaerah masing-masing guna melakukan riset ide film.
Selanjutnya ide film yang telah mereka riset di daerang masing-masing selama sepekan terakhir akan dipresentasikan didepan dewan juri, dan dewan juri akan menyeleksi lima ide cerita terbaik yang nantinya akan difasilitasi oleh Aceh Documentary dari proses Shooting hingga Editing.
Dua belas ide film tersebut mengangkat berbagai isu unik disekitar mereka dan telah mereka kemas kedalam bentuk sipnosis, Mereka mengangkat berbagai isu mulai dari isu Sosial, budaya dan ekomomi.
“Semua ide yang telah kami terima memiliki sudut pandang yang menarik, namun untuk keputusan Ide mana yang akan kita produksi tergantung bagaimana mereka meyakinkan dewan juri bahwa ide mereka akan memberi efek positif dimasyarakat,” ujar Direktur Aceh Documentary, Faisal Ilyas.
Dari total 12 ide cerita film yang dipresentasikan dihadapan dewan juri akhirnya terpilih lima ide cerita terbaik yang akan diproduksi. (kesia/acehnews.net)

Berikut nama-nama Finalis dan judulnya:
1.      Selimut Panas (Barak Bakoi), Nur hayatul Ulvah & Nindi Mutiara (MAN Model 1 Banda Aceh)
2.      Peuniyoh (Rumoh Aceh), Irza Ulya & Aban Al-Hafi (MAN 1 Sigli)
3.      Seulangkot ( Kejeuren Blang) sebelumnya kakashi van aceh Sandy Vrianda & Azizsta Luhur              Wicaksono (MAN Model 1 Banda Aceh)
4.      Pelajar Muda Dan Naskah Tua, Irza Ulya & Al Hafi ( MAN 1 Sigli )
5.      Cerita Sang Penari, Gerry Alidin & M.Rafi Akbar (SMA 2 Banda Aceh)




Kamis, 15 Januari 2015

Mahasiswi AKBID Muhammadiyah ikut Kuliah Umum KB

Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs M. Natsir Ilyas M.Hum saat memberi Kuliah Umum KB
di depan ratusan mahasiswi AKBID Muhammadiyah, Selasa (13/1/2015) di Banda Aceh|dok.BkkbN Aceh
BANDA ACEH – Ratusan mahasiswi AKBID Muhammadiyah mengikuti Kuliah Umum KB (Keluarga Berencana) Selasa (13/1/2015) di Banda Aceh. Kuliah umum yang diisi oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Aceh, Drs Muhammad Natsir Ilyas M.Hum mengangkat tema tentang “Upaya Mewujudkan Hubungan Keluarga Bahagia dan Sejahtera”.

Kepala Perwakilan BkkbN Aceh di depan ratusan mahasiswi AKBID Muhammadiyah Banda Aceh memaparkan materi tentang Pembangunan Keluarga: Dalam Upaya Mewujudkan Hubungan Keluarga Bahagia dan Sejahtera.

Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs M. Natsir Ilyas M.Hum
saat memberi kuliah umum tentang program KKBPK di
depan ratusan mahasiswi AKBID Muhammadiyah Selasa (13/1/2015)
di Banda Aceh|dok. BkkbN Aceh
Dalam pemaparannya Natsir Ilyas mengatakan, keluarga adalah wahana utama dan pertama untuk mengembangkan pontesial keluarga, mengembangkan sosial dan ekonomi keluarga, dan school of love atau penyemaian 8 fungsi keluarga.

“Keluarga merupaka sel suatu bangsa, jika sel-sel tersebut tidak kokoh maka kehidupan suatu bangsa menjadi rapuh,” jelasnya.

Untuk itu kata Natsir Ilyas, peran orang tua dalam pengasuhan sangat penting. Konsep diri orang tua yang harus dibangun kata dia lagi, konsep diri positif. Konsep diri positif inilah, jelas Natsir Ilyas, dipengaruhi penampilan, pendidikan, kecerdasan, keadaan perasaan , status sosial, dan pengaruh keluarga. Jika konsep diri positif terbentuk maka akan membentuk karakter anak yang positif pula.

“Jika konsep diri yang dibangun konsep diri negatif maka karakter anak akan menjadi negatif. Jadi orang tua lah yang membentuk karakter anak-anak mereka dari prilaku contoh yang diberikannya,” kata Kepala BkkbN Aceh.

Dia mencontohkan kalimat yang dikemukakan Aristoteles, we are what we repeatedly do excellence then, is not an act, but a habit (Kita adalah produk dari apa yang kita kerjakan berulang-ulang, karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan suatu hasil pembiasaan).


Turut  hadir pada kuliah umum tersebut dari staf pengajar dari AKBID Muhammadiyah dan dari jajaran Perwakilan BkkbN Aceh yaitu Kepala KSPK, Faridah Abubakar  SE, MM, Kasubid BKBA dan KKL, Ihya SE, dan Kasubid BKR, Fahmi SE. (Saniah LS)

Kamis, 08 Januari 2015

Walikota Banda Aceh: Pentas Komedi Media Sosial Positif Bagi Remaja


Walikota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal saat memberi pesan-pesan
positif kepada remaja|Saniah LS
BANDA ACEH  – Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE yang hadir pada malam final Pentas Komedi Generasi Berencana (GenRe) Badan Kependudukan dan Keluarga Berenana Nasional (BkkbN) 2014 tingkat Provinsi Aceh, Minggu malam (21/12) di Auditorium RRI Banda Aceh mengatakan, bahwa pentas komedi merupakan media sosial yang positif bagi remaja untuk menyampaikan pesan pendewasaan usia perkawinan, menghindari seks bebas, HIV dan AIDS, dan serta bahaya narkoba.

“Kegiatan yang digelar BkbbN Aceh, Pentas Komedi GenRe ini sangat positif. Juga sebagai salah satu media sosialisasi untuk menyampaikan pesan-pesan positif kepada remaja kita tentang usia ideal pernikahan, persiapan apa saja yang dilakukan sebelum menikah, menghindari seks bebas, HIV dan AIDS, dan bahaya narkoba,” kata Illiza saat member kata sambutan pada malam final Pentas Komedi GenRe BkkbN 2014 yang diikuti sekitar 33 komedian dari Banda Aceh, Aceh Besar, Nagan Raya, dan Meulaboh.

Kehadiran Bunda Illiza (sebutan bagi Walikota Banda Aceh dari remaja di kotanya) di acara bertema “Pendewasaan Usia Perkawinan Salah Satu Upaya Membangun Keluarga yang Berkualitas dan Mandiri” tersebut disambut antusias oleh para peserta maupun penontong yang didominasi oleh kalangan remaja.
Pada kesempatan itu, Illiza juga memberi beberapa nasehat kepada para generasi muda Aceh, bagaimana dimasa usia muda harus bisa merencanakan hidup mereka agar lebih baik lagi, dengan berbagai prestasi dan kreatifitas yang positif.
“Hidup harus direncanakan. Ujian dan cobaan akan terus datang, tinggal bagaimana kita mengaturnya. Remaja merupakan usia remaja yang paling rentan. Untuk itu perlu perhatian khusus dari orang tua dan guru di sekolah,” kata Illiza.
Menurutnya, Banda Aceh sekarang sudah menjadi kota metropolis dan salah satu dampak negatifnya adalah maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja. Illiza juga mengatakan, kalau di Banda Aceh dari survey yang dilakukan anak SMP sudah melakukan seks bebas. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemko Banda Aceh dalam hal ini Puskesma di Banda Aceh telah membuka layanan konseling gratis bagi remaja.
“Kami telah membuka layanan konseling bagi remaja di semua Puskesmas yang ada di Banda Aceh, terutama bagi mereka yang tidak bisa terbuka kepada orang tuanya sendiri. Silakan datang, ini pelayanan gratis dan jangan malu-malu menceritakan permasalahan yang dihadapi dan nanti konselor kita akan mencari jalan keluar yang baik,” kata Illiza.
Lanjutnya, Illiza berharap agar generasi muda Aceh adalah generasi yang mempunyai akhlakul karimah, demi menbangun Aceh ke depan. Karena menurut dia, remaja adalah penerus estafet kepemimpinan bangsa.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs. M. Natsir Ilyas M.Hum mengatakan, BkkbN dalam hal ini sadar betul akan strategisnya peran generasi muda Aceh dalam pembangunan, khususnya membantu merealisasikan program Generasi Berencana (GenRe) dalam kehidupan remaja.
Untuk itu, tambah Natsir,  BkkbN melakukan sosialisasi program GenRe kepada remaja di Aceh dengan berbagai kegiatan positif antaranya, lomba musik RAP, lomba Poster, Duta Mahasiswa GenRe, pidato kependudukan,  Pentas Komedi GenRe. Diharapkan remaja melalui media sosial ini dapat mengkampanyekan terkait dampak negatif seks bebas, pendewasaan usia perkawinan, kesehatan reproduksi, perencanaan berkeluarga bahaya narkoba, HIV dan AIDS.
“Melalui pendekatan pentas komedi yang digelar selama dua hari ini, para generasi muda kita dapat menyampaikan informasi positif itu semua kepada remaja lainnya. Sehingga remaja terhindar dari pernikahan dini, seks bebas, HIV dan AIDS, dan bahaya narkoba,”demikian kata Natsir Ilyas kepada wartawan, Minggu malam (21/12) di Banda Aceh. (Saniah LS)

 

Duta Mahasiswa GenRe Kampanyekan HIV dan AIDS

Duta Mahasiswa GenRe 2014, Debbie dan Ichwan|istimewa
BANDA ACEH – HIV dan AIDS merupakan penyakit yang sangat ditakuti untuk saat ini, karena belum ada obat yang efektif serta belum dapat dicegah dengan vaksin. Data yang di keluarkan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Aceh sampai dengan bulan September terdapat 297 kasus HIV/AIDS di Provinsi Aceh.

Banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah dan juga lembaga non pemerintah untuk menurunkan angka kasus ini, seperti penyuluhan, penyediaan fasilitas Voluntary Counseling Test (VCT) untuk memastikan orang yang beresiko HIV/AIDS terkena penyakit tersebut.

Kepedulian juga ditunjukkan oleh Duta Mahasiswa GenRe tahun 2014. Mereka mengikuti aksi peringatan Hari HIV/AIDS sedunia 1 Desember 2014 yang diselenggarakan oleh KPA Kota Banda Aceh bersama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah lain. BkkbN yang juga ikut dalam kegiatan ini memang memberikan perhatian lebih kepada remaja dengan mempromosikan tiga hal yang harus dihindari remaja yaitu seks bebas,napza serta HIV dan AIDS (Triad KRR).

Debby silviana,Ichwan Hassafa yang merupakan Duta Mahasiswa GenRe Aceh 2014 bersama dengan teman-teman finalis Duta Mahasiswa GenRe lainnya mengikuti aksi yang dilaksanakan di dua titik yaitu simpang surabaya dan puncaknya dilaksanakan di bundaran simpang 5. Dalam Kegiatan tersebut para duta mengkampanyekan untuk menjauhi virus HIV dengan tidak berhubungan seks secara bebas, tidak menggunakan narkoba.

Mahasiswa Unsyiah bersama Duta Mahasiswa GenRe 2014
kampanyekan bahaya HIV dan AIDS di Bundaran
Simpang Lima Banda Aceh|istimewa
Debby dan kawan-kawan juga mengkampanyekan untuk tidak menjauhi orang yang sudah terkena HIV dan AIDS dan memberikan dukungan kepada mereka untuk dapat menjalankan hidup dengan baik serta dapat menyampaikan pesan-pesan untuk mengurangi resiko terkena HIV dan AIDS untuk orang-orang yang ada disekitarnya.

Dalam kesempatan ini Debby menyampaikan beberapa cara yang dapat digunakan untuk terhindar dari HIV dan AIDS yaitu tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, setia terhadap pasangan(suami/istri),menggunakan pengaman untuk pasangan yang sudah terkena HIV dan AIDS, mengedukasi masyarakat terhadap bahaya penyakit tersebut serta tidak menggunakan narkoba.


Ichwan menambahkan remaja haruslah mempersiapkan 5 transisi yang akan dilaluinya yaitu Sekolah setinggi-tingginya, mencari pekerjaan yang baik, membangun keluarga, kembali kepada masyarakat dan menerapkan pola hidup sehat. Dengan melawati kelima transisi tersebut maka nantinya keluarga-keluarga yang terbentuk adalah keluarga yang sejahtera. (zarkasi)

Remaja Aceh Belajar Kespro

Ilustrasi|google

BANDA ACEH  – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BkkbN) Aceh mulai awal September 2014 melakukan kegiatan Kegiatan Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Kespro dan Program Generasi Berencana (GenRe) kepada pelajar SMP/sederajat di lima kabupaten/kota di Aceh. Tujuannya, memberikan informasi tentang bahayanya seks bebas di kalangan remaja.

Kabid KSPK, Faridah SE, MM, didampingi Kasie Bina Ketahanan Remaja (BKR) Fahmi SE di Banda Aceh, Selasa sore (16/9) menyebutkan, data hasil survei pada 2008 oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan menunjukkan, sebanyak 63 persen remaja SMP sudah melakukan hubungan seks. Sedangkan 21 persen siswa SMA pernah melakukan aborsi.
Fakta itu ujarnya, membuat BkkbN prihatin dan merasa perlu melakukan sosialisasi bahaya seks bebas di kalangan remaja. Kegiatan ini pertama kali dilakukan pada 2014 dan Aceh Singkil menjadi daerah pertama yang disambangi kegiatan ini.
“Kami berharap dengan mendapatkan informasi tetang kesehatan reproduksi dan pengetahuan seks yang benar, remaja kita bisa membentengi diri dan lebih bertanggung jawab dengan diri mereka,” kata Kabid KSPK Perwakilan BkkbN Aceh yang juga memberi materi berjudul Kebijakan Program GenRe pada kegiatan itu.
Dia juga menambahkan, mengingat remaja adalah pemilik masa depan bangsa, maka perlu upaya bersama untuk bagaimana caranya agar remaja terutama anak-anak remaja muda tingkat SMP/sederajat ini bisa membangun sikap GenRe.
Jelas dia, pada kegiatan tersebut mereka (remaja) akan mendapat banyak gambaran dan materi yang sesuai dengan usia mereka. Sehingga nantinya diharapkan remaja tersebut dapat memahami jati diri mereka sendiri.
“Kegiatan ini juga berorientasi kepada anak bangsa yang cerdas, maju, dan mandiri karena ditangan generasi muda inilah bangsa ditentukan. Generasi muda bisa menyumbang kemajuan, kita perlu memberi semangat dan agar memahami hak-hak reproduksinya dan tidak terjebak narkoba dan HIV/AIDS,” serunya.
Sementara itu Fahmi menambahkan, kegiatan positif ini mendapat sambutan baik dari kepala sekolah dan guru Bimpen  yang juga turut hadir pada acara sosialisasi di Aceh Singkil. Kegiatan yang sama ini kata Fahmi akan ditindaklanjutin ke Dinas Pendidikan setempat dalam pendidikan karakter remaja.
“Tahun ini ada lima kabupaten/kota di Aceh menjadi uji coba kegiatan ini. Setelah ini kami berharap bisa dilakukan di kabupaten/kota lainnya di Aceh,” ujarnya.
Selain Aceh Singkil, kegiatan Sosialisasi KIE tentang Kespro dan Program GenRe juga akan digelar Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bireuen, Pidie, dan Kota Banda Aceh. (Saniah LS)


71 Pelajar SMA di Aceh Utara ikut Sosialisasi HIV dan AIDS

Peserta berfoto bersama usai berziarah|istimewa
ACEH UTARA – Sebanyak 71 pelajar di SMA/sederajat Aceh Utara mengikuti workshop HIV dan AIDS selama dua hari, 6-8 Maret 2014, di SMAN 1 Samudera, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang bahayanya HIV dan AIDS.

Ketua Panitia, Tiar Muzir mengatakan, kegiatan ini dalam rangka ulang tahun Pusak Informasi Konseling Mahasiswa Pusaka Aneuk Nanggroe (PIKMA PEUGO) yang pertama. Sebut Tiar ada sekitar 71 pelajar SMA di Aceh Utara yang menjadi peserta pada sosialisasi HIV dan AIDS. 

“Satu sekolah mengirim utusan sebanyak dua orang anggota PIK di sekolah masing-masing. ada sebanyak tujuh SMA yang mengikuti kegiatan ini. Para peserta menginap di sekolah dengan mendirikan tenda, sesuai kelompok masing-masing,” jelas Tiar.

Bagi yang peserta wanita, sebut dia, tidur di kelas yang telah disediakan dan laki-laki tidur dalam tenda. Rincinya kegiatan tersebut, pada pukul 19.00 WIB, peserta melakukan shalat maghrib bersama, makan malam  dan setelah isya tahapan perkenalan panitia dan peserta, jam 22.30 WIB peserta istirahat.

Kemuian di hari kedua, Sabtu 7 Maret 2014, sekitar jam 05.00 WIB, peserta dibangunkan shalat subuh dan ada tausiah pagi, dan jam 06.30WIB,  dilanjutkan dengan senam pagi. Pada jam 9 pagi acara di mulai, dan dibukakan oleh wakil kepala sekolah, dan dihadiri oleh beberapa Pembina PIK Remaja masing-masing SMA.

Pemateri dari BkkbN dan BNN berfoto bersama|istimewa
“Kegiatan ini diikuti dua pemateri yaitu dari BNN diisi oleh Azwar Djafar yang membawa materi tentang  HIV/AIDS dan Kespro. Acara ini berlangsung sampai jam makan siang.  Pada jam 14.00 WIB dilanjutkan dengan materi tentang Napza dan Kondisi seputar remaja oleh Qasimil Junaidi mewakili dari PPKS Bungong Jeumpa Perwakilan BkkbN Aceh,” sebutnya lagi.

Kegiatan yang diikuti sekitar 71 pelajar SMA perwakilan dari tujuh PIK di tujuh SMA yang ada di Aceh Utara. Kegiatan ini tidak saja mensosilisasikan bahayanya HIV dan AIDS, juga memberi pemahaman tentang bahayanya Narkoba, dan kesehatan reproduksi remaja.

Turut hadir pada acara tersebut, Ketua PIKMA PEUGOE, Ajmir Akmal dan Runner Up Duta Mahasiswa GenRe Aceh, Muhammad Fuadi.

“Hari terakhir, Minggu 8 Maret 2014, jam 09.00 WIB, peserta mengikuti lomba karya seni kreatifitas. Kemudian dilanjutkan dengan berziarah ke kuburan Putroe,” sambung Ajmir.


Dia juga menambahkan,  dalam kegiatan ini, para peserta dipilih PIK terbaik dari masing-masing sekolah yang mereka wakili. Acara ini ditutup oleh Kepala SMAN 1 Samudera.  (Emil)