Selasa, 15 Desember 2015

Gampong GenRe Siap Hadir Di Aceh

(oleh : Rahmat Nazillah)

Gampong Generasi Berencana (GenRe) yang dicanangkan oleh Ikatan Duta Mahasiswa GenRe Provinsi Aceh direncanakan akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Kegiatan pembinaan desa dengan program positif yang berlandaskan GenRe ini sedang disusun konsepnya dengan matang.

Gampong GenRe sendiri nantinya akan memfokuskan pada pendalaman karakter bagi anak-anak di desa-desa dan pengembangan life skill terutama vocasional skill atau peluang menjadikan hobi sebagai mata pencaharian bagi remaja dan juga orang tua.

Pembinaan desa ini diharapkan bisa menciptakan masyarakat yang sadar akan dampak pengaruh globalisasi dan siap bersaing dengan dunia luar dalam menghadapi kehidupan saat ini.

Tentu untuk menuju keadaan ini kita perlu menyiapkan sedini mungkin pemuda-pemudi yang nantinya berkarakter dan dapat meneruskan perjuangan bangsa. Selain itu, menyiapkan pula orang tua yang bisa mengajarkan anak mereka dan mengarahkan anak mereka dengan baik dan sesuai tujuan agama serta bangsa.

Maka dengan adanya program Gampong GenRe ini diharapkan nantinya bisa membantu negara dan juga agama untuk menciptakan dan menyiapkan masyarakat yang berkarakter positif.

GenRe Hasilkan Generasi Indonesia Hebat

(Oleh : Heru Tesar Ichsan)

Indonesia dibawah kepemimpinan Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. Jusuf Kalla saat ini gencar sekali mempromosikan transformasi gaya hidup menuju Indonesia Hebat dengan program “Revolusi Mental”. Menjadi pertanyaan kita saat ini, apakah Mental Masyarakat jauh dari kata baik dan harus di benahi ? sekali lagi itu hanyalah pertanyaan yang bisa jawab sendiri dalam hati tentang bagaimana peran dan fungsi kita hidup sebagai makhluk tuhan dimuka bumi ini. Untuk menciptakan manusia-manusia Indonesia yang berakhlak mulia, dibutuhkan keinginan yang kuat dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Kearifan lokal Indonesia yang sampai saat ini masi terjaga dimasyarakat ialah budaya “Gotong Royong”. Dimana budaya gotong royong itu sendiri sudah mendarah daging bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mungkin budaya gotong royong akan hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia, apabila budaya dan teknologi canggih melanda Indonesia dengan sangat cepat dan menimbulkan gejala sosial yang kuat. Disinilah dibutuhkan peran masyarakat untuk menciptakan generasi baru Indonesia yang kuat.

Dari zaman kepemimpinan Presiden Soeharto hingga Presiden Jokowi, Indonesia telah mencangkan program kesejahteraan yang berbasis pada pemamfaatan masyarakat perkotaan sampai ke perdesaan melalui program KB ( Keluarga Berencana ) yang menjadi program unggulan saat ini. Semakin bertambahnya penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, maka akan terbuka pula bagaimana peluang anak muda dalam menyerap aspirasi publik dan bekerja diberbagai sektor. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia dari masa pemerintahan presiden Soeharto bahkan hingga sekarang Presiden Jokowi, selalu bekerja ekstra untuk bisa mengalakkan program KB yang akan memakmurkan masyarakat melalui angka pertumbuhan manusia Indonesia itu sendiri. Saat ini BkkbN sedang gencar-gencarnya mempromosikan program baru yang lebih fresh dan kekinian yaitu program “GenRe : Generasi Berencana”. Mungkin biasa saja seperti singkatan-singkatan biasa, tapi GenRe memberikan nuansa baru yang memang disegala lini bisa hadir dengan konsep pemikiran masing-masing yang jauh lebih baik. Sejauh ini GenRe menjadi symbol baru ditengah-tengah masyarakat tentang bagaimana Indonesia kedepannya bakal di isi oleh Generasi-generasi muda yang secara sistematis merencanakan hidupnya mulai dari rencana pendidikan, rencana pernikahan, bahkan rencana masa depan yang sudah disusun secara baik pada saat dia berfikir tentang cara hidupnya.

Indonesia butuh generasi-generasi muda yang sehat, cerdas dan ceria seperti slogan Program GenRe yang telah dicanangkan oleh BkkbN Republik Indonesia. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BkkbN Republik Indonesia untuk mensukseskan program GenRe tesebut diantaranya ; Program BKB ( Bina Keluarga Balita ), BKR ( Bina Keluarga Remaja ), Program PIK R-M ( Pusat Informasi Koseling Siswa – Mahasiswa ), Pembangunan Kantor PPKS ( Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera ) di tiap-tiap kabupaten kota di seluruh Indonesia, dan Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe Tingkat Provinsi setiap tahunnya. Dari beberapa program tersebut, terciptanya suasana keramahtamahan dimasyarakat dengan berlandasakan sikap gotong royong dalam membantu sesama. BkkbN Republik Indonesia saat ini sangat gencar-gencarnya mengajak kaum muda-mudi untukbisa terlibat aktif dalam menciptakan Generasi Berencana yang hebat dan inovatif didalam lingkungan masyarakat.


Kepala BkkbN Republik Indonesia pernah berkata dalam sebuah pidatonya “Indonesia Butuh Generasi Muda yang berencana yang bermental kreatif, inovatif, dan berjuang dengan penuh semangat. Hanya ditangan Generasi mudalah, Indonesia akan bertransformasi menjadi Negara besar yang berevolusi mental menjadi manusia yang bersahaja dengan melibatkan manusia terdidik dalam setiap kegiatannya”. Ini adalah salah satu kata-kata yang memperlihatkan bahwasannya Indonesia saat ini harus bangkit dan maju bersama Generasi – generasi muda berencana. Generasi yang sehat, generasi yang cerdas, dan generasi yang ceria adalah Generasi Berencana Indonesia yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan para pahlawan Indonesia demi terwujudnya Indonesia Hebat bersama Generasi Berencana.

Hai Pemuda Aceh, Mari Peduli Lingkungan

(Oleh : Nora Maghfirah)

Saya meyadari banyak sekali masalah di Aceh saat ini, mulai dari kemiskinan, kerusakan ekosistem, korupsi, pelanggaran HAM, sampah  hingga praktik politik praktis yang tidak beretika. Namun saya berfokus pada masalah penanganan sampah, masalah kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya juga sangat minim. Kita banyak melihat sungai – sungai justru menjadi tempat untuk membuang sampah padahal sungai merupakan salah satu sumber air utama bagi kehidupan masyarakat. Pemantauan yang dilakukan di tempat saya tinggal tepatnya di Kecamatan Kuta Alam didasari oleh banyaknya permasalahan mengenai pengelolaan sampah dan lingkungan di kawasan ini, baik dari warga ataupun sebab-sebab alami. Dengan jumlah penduduk mencapai ±44.412 jiwa serta aktivitas tinggi, tentu berpotensi menambah volume limbah dan sampah di kecamatan dengan luas areal 1.004,70 Ha ini.

Di Lampulo misalnya, permasa-lahan umum yaitu sampah terdapat nyaris di semua tempat. Khusus di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo, kondisi pengelolaan sampah sangat memprihatinkan. Sekitar 90 persen sampah menumpuk dan tidak terkelola dengan baik.Pembuangan sampah ke saluran air dapat menyumbat saluran tersebut dan dampaknya kan cukup besar. Selain mengancam ketersediaan air bersih, penyumbatan saluran ai juga dapat menyebabkan banjir. Apabila penyumbatan sudah parah, maka banjir yang terjadi bisa menjadi banjir yang berkepanjangan dengan kedalaman yang cukup untuk menenggelamkan sebuah rumah seperti yang sudah kita lihat beberapa tahun belakangan ini.

Maka saat ini sangat penting kiranya  memberikan sosialisasi dan personal approach dari tim pemantau lingkungan ini, beberapa masalah lingkungan sudah dapat diatasi di Kecamatan Kuta Alam. Lumpur dan sampah yang menyumbat jaringan drainase mulai sering dibersihkan, limbah-limbah B3 tidak dibuang sembarangan serta barang-barang bekas seperti botol dan sampah plastik dikumpulkan untuk didaur ulang.

Dengan adanya pemantauan lingkungan ini, warga diharapkan kian menyadari pentingnya menjaga lingkungan. Kendati masih ada permasalahan di sejumlah desa di kecamatan ini, namun sudah ada perubahan yang terjadi dan mengarah kepada hal-hal positif dengan adanya instansi-instansi terkait serta sosialisasi dari tim pemantau lingkungan Bapedal Aceh. Namun demikian, perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut di desa-desa tersebut khususnya mengenai Reuse dan Reduce, agar program Aceh Green Vision terus berjalan serta menjadi lebih baik.

Saya percaya, permasalahan lingkungan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga tanggung jawab kita bersama baik dari kalangan pemuda maupun masyarakat luas. Tentu semua ini akan saya lakukan sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas yang saya miliki.

Untuk  itu  perlu  dianalisis  kembali  tentang  kesenjangan,  hambatan,  dan sumbatan  dalam  akses  lingkungan. Menjaga lingkungan tidak hanya selesai dengan menanam pohon. Dibutuhkan juga kajian ilmiah untuk mengatasi permasalahan seperti sampah, banjir dan membiasakan hidup bersih dalam masyarakat. Sehingga yang kita lakukan tidak hanya action, tapi juga ada kajian likungan untuk mendukung kegiatan pelestarian lingkungan.

Sebagai generasi muda masih sangat banyak yang perlu kita lakukan untuk lingkungan dan daerah kita menjadi lebih baik. Sebagai barisan pemuda yang berjiwa intelektual, maka pemuda harus bisa untuk bisa melahirkan kajian ilmiah yang nantinya dapat menjadi sebuah rekomendasi kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Believe in ourselves and have faith in others. Because together, we can make a difference.

Pengaruh Teman Sebaya dalam Masa Perkembangan Sosial Remaja

(Oleh : Utari Ridhayanti)

Masa-masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam proses perkembangan. Oleh karena itu perkembangan pada masa remaja sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, terutama perhatian paling utama dan yang paling pertama dari keluarga. Pada masa perkembangan remaja akan ada fase dimana remaja akan berkembang dalam kehidupan sosial. Namun perkembangan fisik tidak bisa di pisahkan, tapi bisa dibandingkan masalah perkembangan fisik remaja di bandingkan masalah perkembangan fisik remaja hanya 1 : 10. Begitu banyak permasalahan sosial yang dihadapi oleh remaja, dikarenakan remaja belum terlalu siap dalam menjalankan tugasnya sebagai makhluk sosial.

Kurangnya pemahaman terhadap perkembangan remaja  sehingga remaja harus mendapat ajaran ataupun pengarahan agar dapat memenuhi tugasnya sebagai makhluk sosial. Disamping itu haruslah ada yang mendukung remaja dalam perekmbangannya, yang sangat berperan membantu perkembangan remaja yaitu keluarga, lingkungan dan teman sebaya.

Pada perkembangan sosial remaja teman sebaya sangat berperan penting, dikarena kan pasa masa remaja awal itu teman sebaya lah menurut mereka hanya dapat mengerti mereka.  Peranan teman sebaya terhadap remaja terutama berkaitan dengan sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku. Remaja sering kali menilai bahwa bila dirinya memakaia apa saja model pakaian yang sama dengan anggota kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk diterima oleh kelompok teman-teman sebayanya menjadi besar. Demikian pula bila anggota kelompok teman sebaya mencoba pelanggaran seperti mencoba merokok, minum alkohol, atau obat-obatan maka remaja cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan perasaannya sendiri dan akibatnya. Hal ini berarti menunjukkan bahwa kuatnya pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan hubungan sosial remaja.

Selama tahun pertama masa remaja awal, seorang anak remaja cenderung memiliki keanggotaan yang lebih luas. Dengan kata lain, tetangga atau teman-temannya seringkali menjadi anggota kelompoknya. Biasanya kelompoknya lebih hiterogen daripada berkelompok dengan teman sebayanya. Misalnya kelompok teman sebaya pada masa remaja cenderung memiliki suatu campuran individu-individu dari berbagai kelompok. Interaksi yang semakin intens menyebabkan kelompok bertambah kohesif. Dalam kelompok dengan kohesif yang kuat maka akan berkembanglah iklim dan norma-norma tertentu. Namun hal ini berbahaya bagi pembentukan identitas dirinya. Karena pada masa ini, dia lebih mementingkan perannya sebagai anggota kelompok daripada pola pribadinya. Tetapi terkadang adanya paksaan dari norma kelompok membuatnyua sulit untuk membentuk keyakinan diri.

Nah bagaimana peran remaja dalam lingkungan teman sebaya ?
Didalam kelompok sebaya, remaja berusaha menemukan konsep dirinya. Disini ia dinilai oleh teman sebayanya tanpa memedulikan sanksi-sanksi dunia dewasa. Kelompok sebaya memberikan lingkungan, yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi dimana nilai yang berlaku bukanlah nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa, melainkan oleh teman seusianya. Inilah letak berbahayanya bagi perkembangan jiwa remaja, apabila nilai yang dikembangkan dalam kelompok sebaya adalah nilai yang negatif. Akan lebih berbahaya apabila kelompok sebaya ini cenderung tertutup, dimana setiap anggota tidak dapat terlepas darikelompoknya dan harus mengikuti nilai yang dikembangkan oleh pimpinan kelompok. Sikap, pikiran, perilaku, dan gaya hidupnya merupakan perilaku dan gaya hidup kelompoknya.

Lalu bagaimana pengaruh kenakaln remaja dalam teman sebaya ?
Kenakalan remaja adalah perilaku yang melampaui batas toleransi orang lain dan lingkungannya. Tindakan ini dapat merupakan perbuatan yang melanggar hak azasi manusia, bahkan sampai melanggar hukum.

Namun, apabila nilai yang dikembangkan dalam kelompok sebaya adalah nilai yang negatif, maka akan menimbulkan bahaya bagi perkembangan jiwa remaja.

Hasil penelitian yang dikemukakan oleh Hans Sebald bahwa teman sebaya lebih memberikan pengaruh dalam memilih: cara berpakaian, hobi, perkumpulan (club),dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.(Syamsul Yusuf, Psikologi perkembangan Anak dan Remaja, 2001 hal. 123).

Kuatnya pengaruh kelompok teman sebaya merupakan akibat melemahnya ikatan remaja dengan orang tua dan sekolah.

Nah apa saja penyebab kenakalan remaja sosial ?
Tergantungnya daya penyesuaian sosial remaja, disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi, yaitu sebagai berikut :
  • Faktor genetik/biologi, misalnya gangguan tingkah laku tak berkelompok yang sudah mulai terlihat pada masa kanak-kanakdan semakin parah dengan bertambahnya usia; antara lain terlihat pada sikap kejam terhadap binatang, suka bermain api, dan sebagainya.
  • Faktor pola asuh orang tua yang tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak, misalnya orang tua permisif, otoriter dan acuh tak acuh.
  • Faktor psikososial, misalnya rasa rendah diri, rasa tidak nyaman, dan rasa takut dikompensasi dengan berperilaku risiko tinggi.

Ada masa dimana perkembangan memasuki masa remaja awal dan melakukan proses tahap memasuki perkembangan selanjutnya, alangkah baiknya seorang manusia dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya harus sebagaimana semsetinya tanpa harus terimitasi atau terkontaminasi oleh hal-hal dapat menghambat perkembangan remaja, dan pada masa inilah keluarga sangat berperan penting dalam membimbing anak dalam memasuki tahap remaja agar anak dapat merasa nyaman dalam keluarganya dan dapat menerima pengarahan bagaimana pada saat si anak turun dalam lingkungan sosialnya.

Senin, 14 Desember 2015

Pengurus Ikatan Duta Mahasiswa GenRe Aceh Periode 2015-2017 Resmi Dilantik

(Oleh : Rahmat Nazillah)

Pengurus Ikatan Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Aceh (IDMA) Periode 2015-2017 resmi dilantik oleh Bapak Kepala BKKBN RI Surya Chandra Surapaty pada Sabtu malam, 12 Desember 2014.

Pelantikan yang dihadiri oleh beberapa mitra kerja BKKBN ini diawali dengan makan malam bersama, serta dilanjutkan dengan pemutaran video Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe Aceh tahun 2015.

Dalam sambutannya Kepala BKKBN RI menegaskan bahwa dengan adanya ikatan ini diharapkan para mahasiswa dapat menyebarkan pemahaman GenRe dengan lebih baik.

"Semoga dengan adanya ikatan ini bisa menjadi contoh untuk remaja lainnya, serta memudahkan menyebarkan program GenRe bagi msyarakat", tegas Surya Chandra Surapaty.


Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Bapak Natsir Ilyas selaku penanggung jawab ikatan mengharapkan agar pengurus yang terpilih ini nantinya bisa menjadi penerus pesan dari BKKBN dan menjadi pengayom masyarakat.

"Kita berharap anak-anak kita ini bisa menjadi penerus pesan BKKBN dan juga dapat mengayomi masyarakat, agar terciptanya generasi yang lebih baik", ucap Natsir Ilyas.

Pada periode masa bakti 2015-2017 ini, Ikatan Duta Mahasiswa GenRe Aceh akan dipimpin oleh Ali Hasymi selaku ketua terpilih, dan dibantu oleh 18 badan pengurus serta koordinator bidang dan wilayah yang siap menjalankan program untuk menciptakan generasi emas bangsa.

Cyber Bullying "Membunuh Secara Perlahan"

(Oleh : Mia Rizky Safitri)

Kalau kita mendengar kata “bullying/pembulian” pasti yang terfikirkan adalah semacam kekerasan dan sebagainya. Tapi ini adalah salah satu pengembangan negatif dari bullying itu sendiri,yaitu Cyber Bullying.

Definisi cyber bullying, menurut Bryan Piotrowski dalam bukunya, Information for Educators, adalah segala bentuk kekerasan yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman sepantaran melalui media cyber atau internet. Media yang digunakan si pembully adalah Akun Media Sosial seperti Facebook, Twitter, BBM (BlackBerry Messanger), Path, Instagram, dan lainnya.

CYBER-bullying atau kekerasan dunia maya ternyata lebih menyakitkan jika dibandingkan dengan kekerasan secara fisik. Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari National Institutes of Health (NIH) mengungkapkan kekerasan melalui dunia maya efeknya lebih besar terhadap korban.

Para peneliti menyurvei secara internasional terhadap 4.500 remaja dan praremaja di AS selama 2005 hingga 2006. Mereka meneliti secara spesifik perasaan depresi, seberapa mudah mereka menjadi marah, dan seberapa sulit mereka berkonsentrasi.
Peserta juga diteliti berkaitan dengan pengalaman mereka disakiti secara fisik, diejek serta dikirimi pesan melalui komputer atau telepon seluler. Atau apakah mereka yang justru pernahmelakukannya.

"Korban cyber-bullying sering kali depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang," ujar para peneliti. Intimidasi secara fisik atau verbal pun menimbulkan depresi. Namun, ternyata para peneliti menemukan korban cyber-bullying mengalami tingkat depresi lebih tinggi. 
Cyber Bullying banyak ditemukan juga di berbagai forum yang membahas sesuatu tertentu,pada awalnya mereka mendiskusikan hal itu dengan baik,tapi ada kemungkinan di tengah,mereka akan menemukan suatu perbedaan pendapat antara member yang satu dengan yang lainnya dan itulah yang membuat forum berubah menjadi sebuah arena perdebatan.

Pelaku Cyber Bullying biasanya adalah seseorang yang pada kehidupan sehari-harinya adalah seseorang yang bersifat introvert,pendiam,ataupun mereka tidak punya kekuasaan yang lebih (kemungkinan di dunia nyata,dia sendiri di-bully) dan pada akhirnya melarikan diri ke Media Sosial dan membuat kericuhan serta adu mulut,menyerang seseorang dengan kata-kata kasar.

Pelaku Cyber Bullying merasa bahwa dirinya akan selalu aman melakukan bullying di balik layar komputer mereka dengan status “anonim” karena mereka sendiri pasti berfikir di dunia maya ini tidak ada yang mengenalinya,sehingga dia bebas membully seseorang melalui dunia maya.

Pelaku Cyber Bullying tidak pernah sadar bahwa korban dari Cyber Bullying sebenarnya bisa lebih merasakan kedepresian dibandingkan Bullying fisik sendiri. Kenapa? karena kalau hanya sebatas Bullying fisik,si pelaku jelas bisa dengan mudah diberikan hukuman yang setimpal,tapi kalau pelaku Cyber Bullying,seperti yang sudah saya jelaskan mereka berlindung di balik layar komputer dan berganti-ganti identitas dan selalu akan kembali menyerang korban.

Banyak tindakan yang bisa mencegah agar setidaknya tidak mengalami Cyber Bullying ini,antara lain;
  1. Korban seharusnya bisa lebih berfikir jernih dan tidak mudah terpancing oleh kata-kata sarkatisme melalui Internet. Jika pelakunya anda kenal,sebaiknya anda beritahu orang yang mungkin bisa mengingatkannya,Jika tidak hindari berhubungan dengan akun itu.
  2. Taukah anda,Pelaku Cyber Bullying hanya menginginkan sebuah perhatian,Jika kalian mudah terpancing lalu melakukan hal yang sama (mengatakan kata-kata kasar), mereka akan semakin senang dan akan semakin menyerang anda.
  3. Sebisa mungkin jangan mencantumkan data-data pribadi anda melalui akun anda,karena biasanya si pelaku ini mungkin akan meneror anda lewat SMS dan sebagainya.
  4. Berusahalah pahami sikap dan karakter setiap orang yang berbeda. Jangan hanya berusaha ingin dipahami,tapi pahami juga orang lain,kita butuh untuk saling memahami agar tidak terjadi penyimpangan yang lebih lanjut dari Cyber Bullying ini.
  5. Lebih baik anda semakin selektif dalam menerima pertemanan via FB,Twitter,dll. Pilihlah yang memang kalian sendiri kenal,atau sebelum anda meng-konfirmasi atau mem-follow lihatlah timeline orang tersebut,jika ada kata-kata sarkatis yang tercantum,sebaiknya hindari orang tersebut.
  6. Jangan terlalu jelas menggambarkan siapa diri kita di dalam akun FB. Seperti tanggal lahir, alamat rumah, nomer hape, pin BB, akun email tetap, foto-foto yang terlalu banyakSeperlunyasaja.

Sadarkah anda ,Pernah menjadi pelaku atau korban dari Cyber Bullying ?
Ada baiknya kita selalu introspeksi pada diri kita sendiri,karena apa yang nanti akan kita dapatkan adalah hasil dari cerminan perbuatan kita itu sendiri.

Faktanya,tidak hanya negara besar seperti Amerika dan lainnya yang terkenal dengan Cyber Bullying-nya,di negara kecil contohnya Korea Selatan,Cyber Bullying adalah salah satu penyebab terbesar kenapa bunuh diri marak terjadi disana,biasanya terjadi pada selebritis. Netizen (Panggilan untuk pengguna Internet di Korea) tidak segan melontarkan kata-kata kasar untuk membuat si artis atau orang biasa itu menjadi semakin tertekan,dan semakin depresi.

Dan di Indonesia sendiri, Pelaku cyber bullying adalah para remaja yang masih bersifat labil dan ikut-ikutan. Beginilah efek sosial media bagi penggunanya, ada hal yang positif dan juga negatif. Maka berlaku bijaklah menggunakan internet.

Akankah Aku dibuang oleh Negeriku?

(Oleh : Annisa)

Langit bumi Indonesia saat ini masih saja kelabu. Bukan karena cuaca dalam kesehariannya. Tapi kali ini aku memikirkan bagaimana nasib bangsa kesayanganku kedepannya. Jujur kukatakan, aku sangat cinta Indonesia. Bersedia rasanya aku mati disini setelah aku dilahirkan 20 tahun lalu disini oleh ibunda tercinta. Tapi ada yang ku khawatirkan, akankah aku dibuang oleh negeriku?

Tentu semua orang masih ingat tragedi 1998 merupakan puncak pergolakan yang paling menyeramkan sepanjang sejarah. Bayangkan saja, kurs dolar yang merangkak naik terus menerus bahkan membuat kriminalitas dimana-mana tidak bisa terelakkan. Pertumpahan darah membutakan mata hati seolah-olah setiap dari kita harus di dengar. Wajar saja, bukan salah bangsa Indonesia, ini kesalahan fatal pemimpin bangsa Indonesia. Tapi bukan cerita pilu itu yang ingin aku ulas. Indonesia kini punya tragedi lain yang lebih menyeramkan.

Belajar dari masa lalu, saatnya belajar mengenai kebebasan demokrasi, bukan democrazy. Seringkali aku termenung memikirkan hal ini. Indonesia kini terlalu bebas kawan. Terlalu frontal untuk saling mencaci dan memaki. Menyalahkan satu sama lain tanpa bukti yang jelas. Berbagai kasus mulai dari mama minta pulsa sampai papa minta saham marak diperbincangkan semua kalangan. Terlalu banyak tingkah dan ketebelece di bumi pertiwi ini. Memang, ada diantara kita yang memiliki semangat untuk perubahan. Terlalu muak rasanya untuk terus diam menyaksikan tingkah para wakil rakyat seperti anak TK yang bertepuk tangan, memukul meja, bahkan sampai menyembunyikan palu orang lain.

Sayangnya, tak jarang orang yang berniat baik untuk pembangunan bangsa kalah untuk bertahan di nusantara tercinta. Alangkah lucunya negeri ini. Orang yang mati-matian berusaha membangun negeri dengan sikap jujur dan berintegritas tinggi malah diabaikan, lalu dipungut oleh negara maju lainnya. Sebaliknya, orang yang munafik bermuka topeng dan berperut buncit malah di puji dan di eluk-elukkan. Semua karena sumpalan uang, sebagian dari kita gelap mata. Tidak ada toleransi, tidak ada kompromi.  Yang jujur di sapu bersih dari Indonesia ini.

Ingatkah kamu teman? Saat mendengar cerita B.J Habibie belajar ke Jerman untuk menerapkan ilmu yang di teguknya di Indonesia. Ia kembali dengan semangat membuatkan pesawat sebagai bukti kita bangsa yang pintar. Pesawat yang bahkan teknologi dan kapasitasnya lebih canggih daripada produksi negara Eropa pada masanya. Tapi ingat akhir hidupnya? Banyak alasan sehingga produksi pesawatnya dihentikan. Berganti dengan masuknya saham aeronautika dari negara asing hingga saat ini. Dan kini beliau dipungut kembali oleh Jerman dengan memperoleh 24 hak paten di dunia penerbangan dunia.

Ingatkah kamu dengan kasus mobil Kiat Esemka di tahun 2006? Mobil produksi para pemuda dalam negeri tersebut memiliki kualitas yang sejajar dengan produk asing. Bahkan mobil tersebut sempat dipakai sebagai kendaraan dinas oleh walikota Solo pada saat itu. Namun apa yang terjadi? Pada tahap uji kelayakan tidak ada alasan yang jelas mengenai mobil bangsa itu. Semangat para pemuda itu pun meredup.

Padahal aku bangga dengan Indonesia, sang negeri makmur nan kaya. Aku terpana dengan Indonesia, keberhasilan para Founding Fathers dalam menyatukan Nusantara dengan susah payah. Tapi ingatkah saat ini Indonesia dihancurkan sekejap saja? Berbanding terbalik dengan perjuangan pahlawan selama 350 tahun sebelum Indonesia mengecap manis kemerdekaan. Akankah Indonesia mampu berdiri sendiri? Tidak ada lagi konsumerisme produk impor yang tinggi. Akankah Indonesia mampu bahagia? Berdiri saling bergantengan tangan tertawa bersama. Dan jika nanti aku ingin memajukan Indonesia bersama para pemuda lain secara jujur, akankah kami dibuang dari Indonesia

Penguatan Peran Pemuda Menghadapi Komunitas ASEAN 2015 dan Post MDGs

(Oleh : Nora Maghfirah)

Tantangan MEA 2015 yang sudah didepan mata, dengan semangat pemuda yang pemberani itu maka pemuda harus tetap optimis dan melihat tantangan tersebut justru dengan kacamata yang berbeda dari kebanyakan orang yang melihatnya sebagai ancaman namun pemuda dengan keberaniannya melihatnya sebagai peluang dan kesempatan emas menuju Indonesia baru, Indonesia emas, dan Indonesia hebat yang mandiri dan merdeka secara hakiki. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki sumber daya yang menjanjikan kedepan jika dapat dikelola dengan strategi yang baik.  Jika ditinjau dari perdangangan pasar bebas se-ASEAN Indonesia sebagai pasar yang potensial tidak perlu diragukan lagi.  Dengan jumlah penduduk sebesar 40% dari total 627 juta penduduk ASEAN, dengan ekspor hasil industri Indonesia ke negara-negara ASEAN mencapai US$ 41,8 miliar atau 22% dari total ekspor Indonesia secara keseluruhan ke seluruh dunia, Indonesia adalah Negara yang sangat potensial di lingkup ASEAN.  Namun saat ini Indonesia kurang memiliki strategi yang baik dalam mengelolah hasil ekspor.  Indonesia masih mengekspor bahan dalam produk mentah dimana pendapatanya masih kurang dibandingkan jika kita melakukan proses penambahan value added dari raw material. Secara lebih nyata Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin komunitas ini. Dengan posisi Indonesia yang cukup diperhitungkan di kancah dunia dan dari faktor perekonomian negara ini yang dapat dikatakan cukup baik menghadapi berbagai krisis ynag terjadi. Sehingga Indonesia mampu menaikan kedudukannya di kancah internasional yang diharapkan mampu menaikan nilai-nilai seperti kehidupan sosial, taraf pendidikan, dan lainnya. Tentunya diperlukan kesadaran yang cukup serta kesepahaman akan hal-hal yang ingin kita tuju bersama.

Ada pernyataan bahwa, bila pemuda, mahasiswa dan sarjana Indonesia tidak mampu bersaing, maka siaplah untuk kalah. Pemuda bukan hanya masa depan untuk esok – pemuda adalah pemimpin, pengusaha, mahasiswa, pekerja, pemberi perawatan dan pemecah masalah hari ini. Sebuah konsensus harus ditempa dengan target lengkap untuk remaja. Para pemuda berbagi perjuangan yang sama untuk mencapai aspirasi yang sama dalam pekerjaan, pendidikan, politik dan pengambilan keputusan.

Beberapa program aksi sudah dirumuskan diatas terkait dengan terapan proyek revolusi mental menuju Indonesia yang all out menghadapi MEA 2015. Beberapa rumusan mungkin terbilang sudah diupayakan dan dijalankan pemerintah hanya saja intensitasnya yang perlu ditingkatkan dan tentu modifikasi program-program yang telah ada perlu dilakukan sebagai jawaban akan tuntutan zaman yang terus berubah. Mungkin hanya usulan kebijakan penerapan pendidikan wajib meliter yang dipadukan dengan intelektual dalam pelatihan kepemimpinan pemuda yang paling otentik dalam tulisan ini dan diharapkan penting untuk dipertimbangkan demi melahirkan pemuda yang cerdas, disiplin, dan bermental pantang menyerah, semua itu untuk mendukung peran serta kepemimpinan pemuda dalam menyongsong MEA 2015. Kesiapan dan peran Indonesia kedepan dalam menghadapi komunitas Asean di tentukan oleh kuatnya daya saing Indonesia untuk terus menigkatkan  sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang masing-masing seperti dalam bidang ekonomi, teknisi, politik dan lain sebagainnya.  Dalam hal ini peran pemuda dibutuhkan karena untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 bukan hanya persoalan ekonomi yang perlu diperbaiki namun kesiapan moral untuk memberikan kesadaran berupa pengembangan bakat kewirausahaan, hal ini dapat ditempuh selain melalui pembekalan pengetahuan kewirausahaan dan  melalui pelatihan dan pembimbingan, dan dapat juga ditempuh dalam pemberian modal pinjaman kepada wirausaha muda. 

Tentu persiapan ini akan berjalan sesuai yang diharapkan meskipun sering kita mendengar blada pisimistik dan kritikan sudah sangat terlambat memikikirkan persiapan karena tantangan sudah didepan mata. Namun meski begitu bukan berarti sudah tidak ada harapan lagi karena dengan dukungan semua pihak, seinergisitas antara pemerintah pusat dan derah dan dukungan semua elemen masyarakat baik yang tergabung dalam organisasi masyarakat maupun tokoh masyarat dan pemuda maka dengan sekejap, ketertiggalan itu dapat kita kejar.

Dari sini kita harus mampu merumuskan suatu langkah yang sangat matang dan efesien untuk setidaknya merubah sedikit kepercayaan masyarakat. Kalaupun tidak hanya dari golongan pemerintahan. Diperlukan suatu perkumpulan atau organisasi khusus yang menaungi program persiapan masyarakat dalam menghadapi komunias ASEAN 2015. Namun diharapkan organisasi ini semampu mungkin di isi oleh individu yang memang kompeten dan memilki pandangan luas akan komunitas ASEAN 2015 namun sangat ditekankan agar langkah ini dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak ada kaitannya dengan pemerintahan selain sebatas garis koodinasi. Agar adanya suatu keseriusan dan kepercayaan dari masyarakat yang akan menjadi target programnya. Harapan secara nyata seperti mudahnya para petani kita ekspor ke negara-negara ASEAN tanpa ada ketentaun yang mempersulit atau mengikat. Atau mudahnya para pekerja untuk bisa bekerja ke luar negeri bukan hanya sebagai TKI tapi tenaga kerja yang memang dibutuhkan. Juga mudahnya investasi yang sehat dan menguntungkan  bagi negara kita agar negara kita ini cepat berkembang. Dan kita memerlukan suatu langkah pengenalan dan sosialisasi benar-benar serius. Dan kitapun mesti belajar dari yang sudah-sudah tidak hanya berupa seminar-seminar atau pertemuan-pertemuan yang hanya mampu menjangkau kalangan tertentu saja. Namun diperlukan suatu mefia lain yang lebih efektif dan efisien. Salah satunya kita bisa memanfaatkan internet sebagai alat yang cukup efektif di masa yang serba digitak ini. Bahkan seperti kita ketahui bersama bahkan media televisi atau radio sekalipun kini menggunakan internet sebagai sumber berita juga mereka malahan mengenalkan laman berita mereka di televisi. Ini merupakan bukti bahwa internet menjadi media penyebara informasi yang sangat baik di msaa kini.

MDGs, namun sekarang tinggal 2 tahun lagi, ini bukanlah hal yang mudah bagi Indonesia, sebab masih banyak kendala yang harus dihadapi, salah satunya terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan kerusakan lingkungan terutama hutan yang dapat mempengaruhi laju perkembangan MDGs.  Dalam hal ini peran aktif pemuda dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi post MDGs sangat dibutuhkan terutama mahasiswa yang memiliki intelektual yang tinggi.  Ada beberapa langkah nyata yang bisa ditempuh oleh pemuda untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 yaitu seperti menggadakan perkumpulan antar pemuda untuk mengadvokasi Isu strategis, seperti mengkaji masalah-masalah yang sulit dihadapi Indonesia yang menyebabkan sampai sekarang sulit untuk dicapai.

MDGs (Millenium Development Goals) atau tujuan pembangunan Millenium yang merupakan paradigma pembangunan global yang di deklarasikan di konverensi tingkat tinggi millennium oleh 189 negara anggota PBB di New York pada bulan September tahun 2000. Dimana dari konfrensi tingkat tinggi, Indonesia  menyambut baik rencana tersebut, namun apakah Indonesia siap untuk menjadi post MDGs yang direncanangkan 15 tahun?.  Indonesia telah berjalan 13 tahun demi memperjuangkan

Peran Aktif pemuda sangat dibutuhkan, seperti dalam point kedua yaitu mencapai pendidikan dasar untuk semua, diharapkan pemuda khususnya mahasiswa yang berwawasan tinggi membentuk suatu wadah atau komunitas yang sama-sama mempunyai misi memberantas kebodohan di Indonesia dengan cara mengadakan proyek sosial seperti mengajar, membentuk rumah baca untuk anak jalanan, dan membentuk rumah singga dimana didalamnya terdapat mahasiswa-mahasiswa yang siap mengajar anak-anak yang kurang beruntung.  Selain itu peran mahasiswa sebagai  pemuda dibutuhkan, terutama mahasiswa yang mempunyai intelektual tinggi untuk menggadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit menular lainnya.  Mahasiswa juga dituntut untuk  memiliki kemampuan melestarikan lingkungan hidup dimana diketahui Indonesia memiliki 127 juta hektar kawasan hutan yaitu sekitar 2/3 kawasan kita.  Dalam hal ini mahasiswa juga dituntut  dapat turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan, Seperti melakukan reboisasi lingkungan para mahasiswa menanam pohon demi menjaga keseimbangan lingkungan,  selain mahasiswa, kita juga harus mampu melibatkan masyarakat sehingga program ini berjalan dengan lebih lancar dan dengan dampak pengaruh yang besar.

Menyongsong Komunitas ASEAN di tahun 2015, sudah saatnya kita sebagai generasi muda action dalam menciptakan iklim kondusif  bagi persatuan ASEAN. Kita bisa melakukan berbagai hal, misalnya saja Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia aktif mewadahi semacam forum anak muda di tingkat regional ASEAN yang membahas isu-isu pada tiga pilar utama serta ide-ide akan solusinya. Membuat kompetisi sains dan teknologi bagi pelajar dan mahasiswa, agar dapat bersaing di era millennium ini. Adakan parlemen pemuda yang membahas inovasi kreatifitas berwirausaha, karena melalui wirausaha kita dapat membangkitkan jiwa kepemimpinan sejati dan pada akhirnya berguna bagi kemajuan bangsa dan negara. .  Dengan adanya jaringan yang luas dan terbentuknya konfrensi pemuda yang didalamnya sebagai wadah para pemuda menampung ide dan gagasan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi Indonesia tidak dapat dipungkiri Indonesia dapat siap menghadapi ASEAN 2015 dan mencapai MDGs.


Mari kita memanfaatkan kesempatan ini untuk memungkinkan orang muda untuk mencapai potensi sejati mereka dan untuk mempertahankan planet ini. Karena Pemudalah yang menentukan takdir bangsa kita dimasa mendatang.

Remaja dan Sebatang Rokok

(Oleh : Raidha Putri Ananda)


Kalau 15 tahun lalu sebatang rokok mungkin hanya dimiliki oleh orang dewasa, sekarang ini sudah tak asing lagi jika terlihat sebatang rokok terselip di bibir para remaja. Jikalau 15 tahun lalu menghisap sebatang rokok hanya menjadi rutinitas bagi orang dewasa, maka tak heran lagi jika sekarang ini ada sebatang rokok tersembunyi di balik kantong celana sekolah remaja, bak preman dengan sejuta gaya berkumpul lalu menghisap sebatang rokok secara bergantian. Kini sebatang rokok sudah seperti sahabat bagi remaja, dimana pergaulan dan kebiasaan yang salah tumbuh dan menjalar.

Masa remaja adalah fase masa pertumbuhan yang paling penting, maka dari itu jangan biarkan sebatang rokok merusak fase penting dalam hidup mu. Ketika seseorang telah ketagihan dengan sebatang rokok, disitulah mereka menemukan ketenangan pada dirinya. Namun tahukah Anda apa yang sesungguhnya yang terjadi dibalik ketenangan yang mereka dapatkan ?  Seseorang yang menghabiskan 10 batang rokok sehari dalam setahun paling tidak telah menghirup 30.000 kali asap rokok, padahal dalam sekali isap rokok terhirup 4.000 mcam zat polutan. Zat yang dikandung asap tembakau antara lain :

  • Karbondioksida (gas beracun yang keluar dari knalpot)
  • Acetone (zat penghapus cat)
  • Methanol (bahan bakar roket)
  • Accu mobile
  • Vinole chloride (bahan plastic PVC)
  • DDT (racun serangga)
  • Arsenic (racun semut putih)
  • Butane (bahan bakar korek api)
  • Hydrogen cyanide (racun untuk hukuman mati)
  • Nikotin, racun yang paling berbahaya dikandung oleh rokok yang dapat menenangkan pikiran. Inilah yang sesungguhnya dicari-cari oleh perokok sebagaimana halnya obat-obatan yang memiliki fungsi aditif yang dapat memberikan efek kecanduan kepada para pemakainya. Setelah mengisap rokok sekitar 7,5 detik kemudian nikotin telah tiba di otak lalu merangsang hormon yang dapat menimbulkan perasaan tenang.
Ketika ketenangan di dapatkan dari tindakan merusak kesehatan dari dalam, apakah itu tindakan yang benar ? jelas tidak!

Masa remaja harusnya dipenuhi oleh kegiatan – kegiatan bermanfaat, produktif, dan berkualitas. Sudah saatnya remaja Indonesia jauh dari kebiasaan yang salah.  Sudah waktunya remaja memasuki fase revolusi mental, dimana “rokok tidak membuatmu terlihat keren!”. Sayangi tubuhmu, sayangi kesehatanmu dan sayangi masa mudamu. Jadilah Remaja bebas rokok!

Yuk Berkontribusi Positif Untuk Negara!

(Oleh : Syarifah Fitrianda)
Michelle Obama, istri seorang kepala negara adidaya Amerika pernah berkata, “In my own life, in my own small way, I've tried to give back to this country that has given me so much. That's why I left a job at a law firm for a career in public service, working to empower young people to volunteer in their communitie Because I believe that each of us - no matter what our age or background or walk of life - each of us has something to contribute to the life of this nation. Kata-kata mengisyaratkan makna yang dalam akan sebuah “perjuangan” untuk mencapai kesejahteraan bagi suatu bangsa. 
Michelle Obama mengatakan bahwa setiap orang dapat berkontribusi bagi negaranya. Begitupun dengan kita sebagai warga negara Indonesia. Baik kita sebagai pemuda, orang tua, perempuan, laki-laki maupun sebagai pembuat kebijakan. Apa yang harus kita lakukan untuk negara ini? tentu banyak hal. Indonesia kaya. Indonesia negara demokrasi. Namun dibalik itu semua, kita patut waspada dan mempersiapkan diri untuk menuju Indonesia dengan pembangunan yang lebih baik. Salah satu bentuk kontribusi kita terhadap negara ini adalah dengan peka dan peduli terhadap isu kependudukan di Indonesia. Karena kependudukan sangat berpengaruh terhadap pembagunan suatu bangsa.
Potret kependudukan Indonesia dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk pada tahun 2000-2010 menurut Badan Pusat Statistik yakni 1,49 %. Jumlah ini masih tergolong tinggi karena dalam setahun, pertambahan penduduk Indonesia sama dengan seluruh penduduk Singapura. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan ledakan penduduk sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia.
Mengatasi tingginya pertambahan penduduk tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ini merupakan tugas bersama. Pemerintah telah menggalakkan upaya transmigrasi, menciptakan lapangan pekerjaan di daerah yang masih jarang untuk ditempati, pemerataan pembangunan, penetapan undang-undang perkawinan tentang batas usia pernikahan, serta pembatasan tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.
Michele Obama, pada kalimat yang telah di paparkan di atas menyebutkan bahwa setiap warga dapat berkontribusi untuk pembangunan dan kemajuan negaranya. Begitupun dengan Masyarakat. Masyarakat dapat berkontribusi langsung  dalam menekan angka pertumbuhan penduduk dengan menerapkan Perilaku Hidup Berwawasan kependudukan (PHBK).
Lalu sebagai remaja, kontribusi apa yang bisa kita berikan untuk negara kita tercinta ini?salah satu konstribusi kita adalah dengan menerapkan PHBK, meliputi penundaan usia pernikahan, yakni 25 tahun bagi laki-laki dan 20 tahun bagi perempuan.Upaya tersebut dilakukan dengan seraya mengajak para remaja berperilaku sehat dan berakhlak mulia sehingga dapat mempersiapkan karir dengan mapan, dapat matang dan bijak dalam mengatur jarak kelahiran ketika berkeluarga kelak sehingga tercipta keluarga kecil bahagia dan berimbas pada pertumbuhan penduduk seperti yang diharapkan.
Pemerintah telah mempromosikan program GenRe (Generasi Berencana) bagi remaja, yakni dapat merencanakan kehidupannya dengan baik. Tentu saja sejalan denganmengatakan tidak pada sex bebas, narkoba, dan tidak menjadi korban HIV dan AIDS serta dapat mengajak remaja untuk merencanakan kehidupan berkeluarga atau Pendewasaan Usia Perkawinan. Promosi GenRe tersebut dapat dilakukan melalui wadah yang dinamakan PIK (Pusat Informasi dan Konseling) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi bagi remaja serta penyiapan kehidupan berkeluarga.
PIK merupakan wadah dimana semua dapat saling berinteraksi dalam bekerja sama, berbagi informasi, pengalaman, penambahan wawasan serta tempat saling bertukar pikiran. Tentu ini merupakan wadah sosial yang sangat berpengaruh dalam membentuk karakter remaja yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Karena pada akhirnya kita akan membina suatu keluarga dan mendidik generasi kedepan yang dapat berjiwa sosial juga sehingga nantinya terciptalah masyarakat yang rukun dan damai.
Urgensi dari makna sebuah kontribusi adalah niat kita untuk dapat membuat negara menjadi lebih baik kedepannya. Hal tersebut kita lakukan dimulai dari diri sendiri dan juga dapat bermanfaat bagi orang lain. Apabila nilai Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan  telah di terapkan oleh remaja maka diharapkan kita dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menekan angka pertambahan penduduk dimasa yang akan datang.

Kamis, 10 Desember 2015

Gubuk Laskar Pelangi

(Oleh : Raidha Putri Ananda)


Mungkin sejenak terbesit dipikiran pembaca, apakah artikel ini berisi tentang cerita bocah asal Bangka Belitung yang mengais mimpi dibalik buku tulis dan pena mereka, cerita yang telah difilmkan olah sang empunya kisah, Andrea Hirata? Bukan, disini, di dalam artikel ini, saya akan membawa pembaca menuju ke sebuah pedalaman di Aceh Utara, dimana saya menjadi saksi mata dalam kisah perjuangan anak - anak di bangku sekolah dasar yang berjuang dalam sebuah gubuk yang orang - orang sebut dengan sebutan MIS Laskar Pelangi

17 Agustus 2015
Hari ini merupakan hari perayaan kemerdekaan Indonesia yang tidak biasa. Teman - teman Komunitas Turun Tangan Aceh, JAY-C (Jaroe Aceh Youth Community) serta saya dan beberapa teman lainnya sebagai volunteer mengunjungi sebuah sekolah setara sekolah dasar di pedalaman Aceh Utara, tepatnya di desa Abeuk Reuling kecamatan Sawang kabupaten Aceh Utara. Sekolah itu adalah MIS (Madrasah Ibtidayah Swasta) Darussalam, atau biasa disebut dengan MIS Laskar Pelangi. Awalnya tidak ada sekolah dasar yang terdapat di daerah ini, namun karena ada inisiatif dari warga setempat, maka didirikanlah sebuah sekolah dengan pondasi seadanya yang terbuat dari anyaman daun rumbia. Sekolah ini tidak memiliki kipas angin, apalagi AC. Tidak juga berlantaikan semen, apalagi keramik. Yang ada hanyalah papan tulis, meja dan kursi, berdiri di atas tanah dan menjadi saksi bisu perjuangan anak – anak sawang dalam menuntut ilmu.

Ada cerita menarik dari sekolah ini yang membuat kami mengunjunginya tepat di hari perayaan Kemerdekaan Indonesia. Disaat anak – anak di sekolah lain setiap senin pagi sibuk lupa membawa topi saat upacara, siswa di MIS Darussalam ini bahkan belum pernah sekalipun merasakan bagaimana rasanya mengikuti sebuah upacara bendera. Mereka bahkan belum pernah merasakan euforia hari kemerdekaan seperti yang dirasakan kebanyakan anak – anak se-usia mereka. Seperti lomba lompat karung, makan kerupuk, berjalan membawa kelereng di atas sendok di dalam mulut sambil menjaga keseimbangan agar kelerengnya tidak jatuh, mereka belum pernah merasakan itu semua. Lalu terbesit lah di benak kami untuk memberikan sesuatu kepada mereka berupa kenangan, pengalaman yang tak akan pernah mereka lupakan dalam bentuk kegiatan yang disebut dengan pengabdian.

Pagi ini cuaca sangat cerah. Terlihat jelas ada aura semangat yang terpancar dari wajah anak – anak MIS Laskar Pelangi. Bagaimana tidak, mereka hari ini akan melaksanakan upacara bendera dan serangkaian acara perayaan hari kemerdekaan lainnya untuk pertama kali. Kemudian Sang Saka Merah Putih pun berkibar, lalu guru setempat yang menjadi pembina upacara memberikan nasihat kepada seluruh peserta upacara. Upacara berlangsung khitmat. Hingga tiba saat nya pemutaran rekaman detik – detik proklamasi yang dibacakan oleh presiden pertama NKRI yaitu Ir. Soekarno. Saat upacara ditutup oleh do’a yang dibacakan oleh salah satu siswa MIS Darussalam, air mata saya mengalir, bahkan tiap kata dan pengalaman yang saya tumpahkan ke dalam tulisan ini, air mata saya tidak berhenti bercucuran. Karena saya sedih melihat kenyataan bahwa masih ada anak – anak Indonesia yang belajar dalam bagunan yang tidak layak dan tidak meratanya bantuan oleh pemerintah demi memajukan pendidikan di Aceh. Sudahlah, saya rasa hanya sia - sia mengeluh dan mengutuk pemerintah. Setelah melaksanakan upacara, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian perlombaan. Mulai dari perlombaan balap karung hingga lomba makan kerupuk. Mereka berlari, menari, dan tertawa. Terpancar kebahagiaan dalam tiap sudut bibir mereka. Hanya itu yang kami inginkan.


Sungguh ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah bisa saya lupakan. Walau kami tidak datang dengan bantuan berupa materi, kami sangat senang rasanya dapat memberikan mereka pengalaman yang belum pernah mereka rasakan. Pengabdian itu tidak dilihat dari seberapa besar bantuan atau materi yang kita berikan. Akan tetapi seberapa bahagia mereka menerima apa yang mereka butuhkan. Semoga sepenggal kisah pengabdian ini dapat menginspirasi para pembaca.