Senin, 14 Desember 2015

Penguatan Peran Pemuda Menghadapi Komunitas ASEAN 2015 dan Post MDGs

(Oleh : Nora Maghfirah)

Tantangan MEA 2015 yang sudah didepan mata, dengan semangat pemuda yang pemberani itu maka pemuda harus tetap optimis dan melihat tantangan tersebut justru dengan kacamata yang berbeda dari kebanyakan orang yang melihatnya sebagai ancaman namun pemuda dengan keberaniannya melihatnya sebagai peluang dan kesempatan emas menuju Indonesia baru, Indonesia emas, dan Indonesia hebat yang mandiri dan merdeka secara hakiki. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki sumber daya yang menjanjikan kedepan jika dapat dikelola dengan strategi yang baik.  Jika ditinjau dari perdangangan pasar bebas se-ASEAN Indonesia sebagai pasar yang potensial tidak perlu diragukan lagi.  Dengan jumlah penduduk sebesar 40% dari total 627 juta penduduk ASEAN, dengan ekspor hasil industri Indonesia ke negara-negara ASEAN mencapai US$ 41,8 miliar atau 22% dari total ekspor Indonesia secara keseluruhan ke seluruh dunia, Indonesia adalah Negara yang sangat potensial di lingkup ASEAN.  Namun saat ini Indonesia kurang memiliki strategi yang baik dalam mengelolah hasil ekspor.  Indonesia masih mengekspor bahan dalam produk mentah dimana pendapatanya masih kurang dibandingkan jika kita melakukan proses penambahan value added dari raw material. Secara lebih nyata Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin komunitas ini. Dengan posisi Indonesia yang cukup diperhitungkan di kancah dunia dan dari faktor perekonomian negara ini yang dapat dikatakan cukup baik menghadapi berbagai krisis ynag terjadi. Sehingga Indonesia mampu menaikan kedudukannya di kancah internasional yang diharapkan mampu menaikan nilai-nilai seperti kehidupan sosial, taraf pendidikan, dan lainnya. Tentunya diperlukan kesadaran yang cukup serta kesepahaman akan hal-hal yang ingin kita tuju bersama.

Ada pernyataan bahwa, bila pemuda, mahasiswa dan sarjana Indonesia tidak mampu bersaing, maka siaplah untuk kalah. Pemuda bukan hanya masa depan untuk esok – pemuda adalah pemimpin, pengusaha, mahasiswa, pekerja, pemberi perawatan dan pemecah masalah hari ini. Sebuah konsensus harus ditempa dengan target lengkap untuk remaja. Para pemuda berbagi perjuangan yang sama untuk mencapai aspirasi yang sama dalam pekerjaan, pendidikan, politik dan pengambilan keputusan.

Beberapa program aksi sudah dirumuskan diatas terkait dengan terapan proyek revolusi mental menuju Indonesia yang all out menghadapi MEA 2015. Beberapa rumusan mungkin terbilang sudah diupayakan dan dijalankan pemerintah hanya saja intensitasnya yang perlu ditingkatkan dan tentu modifikasi program-program yang telah ada perlu dilakukan sebagai jawaban akan tuntutan zaman yang terus berubah. Mungkin hanya usulan kebijakan penerapan pendidikan wajib meliter yang dipadukan dengan intelektual dalam pelatihan kepemimpinan pemuda yang paling otentik dalam tulisan ini dan diharapkan penting untuk dipertimbangkan demi melahirkan pemuda yang cerdas, disiplin, dan bermental pantang menyerah, semua itu untuk mendukung peran serta kepemimpinan pemuda dalam menyongsong MEA 2015. Kesiapan dan peran Indonesia kedepan dalam menghadapi komunitas Asean di tentukan oleh kuatnya daya saing Indonesia untuk terus menigkatkan  sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang masing-masing seperti dalam bidang ekonomi, teknisi, politik dan lain sebagainnya.  Dalam hal ini peran pemuda dibutuhkan karena untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 bukan hanya persoalan ekonomi yang perlu diperbaiki namun kesiapan moral untuk memberikan kesadaran berupa pengembangan bakat kewirausahaan, hal ini dapat ditempuh selain melalui pembekalan pengetahuan kewirausahaan dan  melalui pelatihan dan pembimbingan, dan dapat juga ditempuh dalam pemberian modal pinjaman kepada wirausaha muda. 

Tentu persiapan ini akan berjalan sesuai yang diharapkan meskipun sering kita mendengar blada pisimistik dan kritikan sudah sangat terlambat memikikirkan persiapan karena tantangan sudah didepan mata. Namun meski begitu bukan berarti sudah tidak ada harapan lagi karena dengan dukungan semua pihak, seinergisitas antara pemerintah pusat dan derah dan dukungan semua elemen masyarakat baik yang tergabung dalam organisasi masyarakat maupun tokoh masyarat dan pemuda maka dengan sekejap, ketertiggalan itu dapat kita kejar.

Dari sini kita harus mampu merumuskan suatu langkah yang sangat matang dan efesien untuk setidaknya merubah sedikit kepercayaan masyarakat. Kalaupun tidak hanya dari golongan pemerintahan. Diperlukan suatu perkumpulan atau organisasi khusus yang menaungi program persiapan masyarakat dalam menghadapi komunias ASEAN 2015. Namun diharapkan organisasi ini semampu mungkin di isi oleh individu yang memang kompeten dan memilki pandangan luas akan komunitas ASEAN 2015 namun sangat ditekankan agar langkah ini dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak ada kaitannya dengan pemerintahan selain sebatas garis koodinasi. Agar adanya suatu keseriusan dan kepercayaan dari masyarakat yang akan menjadi target programnya. Harapan secara nyata seperti mudahnya para petani kita ekspor ke negara-negara ASEAN tanpa ada ketentaun yang mempersulit atau mengikat. Atau mudahnya para pekerja untuk bisa bekerja ke luar negeri bukan hanya sebagai TKI tapi tenaga kerja yang memang dibutuhkan. Juga mudahnya investasi yang sehat dan menguntungkan  bagi negara kita agar negara kita ini cepat berkembang. Dan kita memerlukan suatu langkah pengenalan dan sosialisasi benar-benar serius. Dan kitapun mesti belajar dari yang sudah-sudah tidak hanya berupa seminar-seminar atau pertemuan-pertemuan yang hanya mampu menjangkau kalangan tertentu saja. Namun diperlukan suatu mefia lain yang lebih efektif dan efisien. Salah satunya kita bisa memanfaatkan internet sebagai alat yang cukup efektif di masa yang serba digitak ini. Bahkan seperti kita ketahui bersama bahkan media televisi atau radio sekalipun kini menggunakan internet sebagai sumber berita juga mereka malahan mengenalkan laman berita mereka di televisi. Ini merupakan bukti bahwa internet menjadi media penyebara informasi yang sangat baik di msaa kini.

MDGs, namun sekarang tinggal 2 tahun lagi, ini bukanlah hal yang mudah bagi Indonesia, sebab masih banyak kendala yang harus dihadapi, salah satunya terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan kerusakan lingkungan terutama hutan yang dapat mempengaruhi laju perkembangan MDGs.  Dalam hal ini peran aktif pemuda dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi post MDGs sangat dibutuhkan terutama mahasiswa yang memiliki intelektual yang tinggi.  Ada beberapa langkah nyata yang bisa ditempuh oleh pemuda untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 yaitu seperti menggadakan perkumpulan antar pemuda untuk mengadvokasi Isu strategis, seperti mengkaji masalah-masalah yang sulit dihadapi Indonesia yang menyebabkan sampai sekarang sulit untuk dicapai.

MDGs (Millenium Development Goals) atau tujuan pembangunan Millenium yang merupakan paradigma pembangunan global yang di deklarasikan di konverensi tingkat tinggi millennium oleh 189 negara anggota PBB di New York pada bulan September tahun 2000. Dimana dari konfrensi tingkat tinggi, Indonesia  menyambut baik rencana tersebut, namun apakah Indonesia siap untuk menjadi post MDGs yang direncanangkan 15 tahun?.  Indonesia telah berjalan 13 tahun demi memperjuangkan

Peran Aktif pemuda sangat dibutuhkan, seperti dalam point kedua yaitu mencapai pendidikan dasar untuk semua, diharapkan pemuda khususnya mahasiswa yang berwawasan tinggi membentuk suatu wadah atau komunitas yang sama-sama mempunyai misi memberantas kebodohan di Indonesia dengan cara mengadakan proyek sosial seperti mengajar, membentuk rumah baca untuk anak jalanan, dan membentuk rumah singga dimana didalamnya terdapat mahasiswa-mahasiswa yang siap mengajar anak-anak yang kurang beruntung.  Selain itu peran mahasiswa sebagai  pemuda dibutuhkan, terutama mahasiswa yang mempunyai intelektual tinggi untuk menggadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit menular lainnya.  Mahasiswa juga dituntut untuk  memiliki kemampuan melestarikan lingkungan hidup dimana diketahui Indonesia memiliki 127 juta hektar kawasan hutan yaitu sekitar 2/3 kawasan kita.  Dalam hal ini mahasiswa juga dituntut  dapat turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan, Seperti melakukan reboisasi lingkungan para mahasiswa menanam pohon demi menjaga keseimbangan lingkungan,  selain mahasiswa, kita juga harus mampu melibatkan masyarakat sehingga program ini berjalan dengan lebih lancar dan dengan dampak pengaruh yang besar.

Menyongsong Komunitas ASEAN di tahun 2015, sudah saatnya kita sebagai generasi muda action dalam menciptakan iklim kondusif  bagi persatuan ASEAN. Kita bisa melakukan berbagai hal, misalnya saja Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia aktif mewadahi semacam forum anak muda di tingkat regional ASEAN yang membahas isu-isu pada tiga pilar utama serta ide-ide akan solusinya. Membuat kompetisi sains dan teknologi bagi pelajar dan mahasiswa, agar dapat bersaing di era millennium ini. Adakan parlemen pemuda yang membahas inovasi kreatifitas berwirausaha, karena melalui wirausaha kita dapat membangkitkan jiwa kepemimpinan sejati dan pada akhirnya berguna bagi kemajuan bangsa dan negara. .  Dengan adanya jaringan yang luas dan terbentuknya konfrensi pemuda yang didalamnya sebagai wadah para pemuda menampung ide dan gagasan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi Indonesia tidak dapat dipungkiri Indonesia dapat siap menghadapi ASEAN 2015 dan mencapai MDGs.


Mari kita memanfaatkan kesempatan ini untuk memungkinkan orang muda untuk mencapai potensi sejati mereka dan untuk mempertahankan planet ini. Karena Pemudalah yang menentukan takdir bangsa kita dimasa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar