(Oleh : Nora Maghfirah)
Tantangan MEA 2015 yang sudah didepan mata,
dengan semangat pemuda yang pemberani itu maka pemuda harus tetap optimis dan
melihat tantangan tersebut justru dengan kacamata yang berbeda dari kebanyakan
orang yang melihatnya sebagai ancaman namun pemuda dengan keberaniannya
melihatnya sebagai peluang dan kesempatan emas menuju Indonesia baru, Indonesia
emas, dan Indonesia hebat yang mandiri dan merdeka secara hakiki. Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki sumber daya yang menjanjikan
kedepan jika dapat dikelola dengan strategi yang baik. Jika ditinjau dari
perdangangan pasar bebas se-ASEAN Indonesia sebagai pasar yang potensial tidak
perlu diragukan lagi. Dengan jumlah penduduk sebesar 40% dari total 627
juta penduduk ASEAN, dengan ekspor hasil industri Indonesia ke negara-negara
ASEAN mencapai US$ 41,8 miliar atau 22% dari total ekspor Indonesia secara
keseluruhan ke seluruh dunia, Indonesia adalah Negara yang sangat potensial di
lingkup ASEAN. Namun saat ini Indonesia kurang memiliki strategi yang
baik dalam mengelolah hasil ekspor. Indonesia masih mengekspor bahan
dalam produk mentah dimana pendapatanya masih kurang dibandingkan jika kita
melakukan proses penambahan value added dari raw material. Secara
lebih nyata Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin komunitas ini. Dengan
posisi Indonesia yang cukup diperhitungkan di kancah dunia dan dari faktor
perekonomian negara ini yang dapat dikatakan cukup baik menghadapi berbagai
krisis ynag terjadi. Sehingga Indonesia mampu menaikan kedudukannya di kancah
internasional yang diharapkan mampu menaikan nilai-nilai seperti kehidupan
sosial, taraf pendidikan, dan lainnya. Tentunya diperlukan kesadaran yang cukup
serta kesepahaman akan hal-hal yang ingin kita tuju bersama.
Ada pernyataan bahwa, bila pemuda, mahasiswa
dan sarjana Indonesia tidak mampu bersaing, maka siaplah untuk kalah. Pemuda
bukan hanya masa depan untuk esok – pemuda adalah pemimpin, pengusaha,
mahasiswa, pekerja, pemberi perawatan dan pemecah masalah hari ini. Sebuah
konsensus harus ditempa dengan target lengkap untuk remaja. Para pemuda berbagi
perjuangan yang sama untuk mencapai aspirasi yang sama dalam pekerjaan,
pendidikan, politik dan pengambilan keputusan.
Beberapa program aksi sudah dirumuskan diatas
terkait dengan terapan proyek revolusi mental menuju Indonesia yang all out menghadapi MEA 2015. Beberapa
rumusan mungkin terbilang sudah diupayakan dan dijalankan pemerintah hanya saja
intensitasnya yang perlu ditingkatkan dan tentu modifikasi program-program yang
telah ada perlu dilakukan sebagai jawaban akan tuntutan zaman yang terus
berubah. Mungkin hanya usulan kebijakan penerapan pendidikan wajib meliter yang
dipadukan dengan intelektual dalam pelatihan kepemimpinan pemuda yang paling
otentik dalam tulisan ini dan diharapkan penting untuk dipertimbangkan demi
melahirkan pemuda yang cerdas, disiplin, dan bermental pantang menyerah, semua
itu untuk mendukung peran serta kepemimpinan pemuda dalam menyongsong MEA 2015.
Kesiapan dan peran Indonesia kedepan dalam menghadapi komunitas Asean di
tentukan oleh kuatnya daya saing Indonesia untuk terus menigkatkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang masing-masing seperti dalam
bidang ekonomi, teknisi, politik dan lain sebagainnya. Dalam hal ini
peran pemuda dibutuhkan karena untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 bukan
hanya persoalan ekonomi yang perlu diperbaiki namun kesiapan moral untuk
memberikan kesadaran berupa pengembangan bakat kewirausahaan, hal ini dapat
ditempuh selain melalui pembekalan pengetahuan kewirausahaan dan melalui
pelatihan dan pembimbingan, dan dapat juga ditempuh dalam pemberian modal
pinjaman kepada wirausaha muda.
Tentu persiapan
ini akan berjalan sesuai yang diharapkan meskipun sering kita mendengar blada
pisimistik dan kritikan sudah sangat terlambat memikikirkan persiapan karena
tantangan sudah didepan mata. Namun meski begitu bukan berarti sudah tidak ada
harapan lagi karena dengan dukungan semua pihak, seinergisitas antara
pemerintah pusat dan derah dan dukungan semua elemen masyarakat baik yang
tergabung dalam organisasi masyarakat maupun tokoh masyarat dan pemuda maka
dengan sekejap, ketertiggalan itu dapat kita kejar.
Dari sini kita
harus mampu merumuskan suatu langkah yang sangat matang dan efesien untuk
setidaknya merubah sedikit kepercayaan masyarakat. Kalaupun tidak hanya dari
golongan pemerintahan. Diperlukan suatu perkumpulan atau organisasi khusus yang
menaungi program persiapan masyarakat dalam menghadapi komunias ASEAN 2015.
Namun diharapkan organisasi ini semampu mungkin di isi oleh individu yang
memang kompeten dan memilki pandangan luas akan komunitas ASEAN 2015 namun
sangat ditekankan agar langkah ini dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak ada kaitannya
dengan pemerintahan selain sebatas garis koodinasi. Agar adanya suatu
keseriusan dan kepercayaan dari masyarakat yang akan menjadi target programnya.
Harapan secara nyata seperti mudahnya para petani kita ekspor ke negara-negara
ASEAN tanpa ada ketentaun yang mempersulit atau mengikat. Atau mudahnya para
pekerja untuk bisa bekerja ke luar negeri bukan hanya sebagai TKI tapi tenaga
kerja yang memang dibutuhkan. Juga mudahnya investasi yang sehat dan
menguntungkan bagi negara kita agar negara kita ini cepat berkembang. Dan
kita memerlukan suatu langkah pengenalan dan sosialisasi benar-benar serius.
Dan kitapun mesti belajar dari yang sudah-sudah tidak hanya berupa
seminar-seminar atau pertemuan-pertemuan yang hanya mampu menjangkau kalangan
tertentu saja. Namun diperlukan suatu mefia lain yang lebih efektif dan
efisien. Salah satunya kita bisa memanfaatkan internet sebagai alat yang cukup
efektif di masa yang serba digitak ini. Bahkan seperti kita ketahui bersama
bahkan media televisi atau radio sekalipun kini menggunakan internet sebagai
sumber berita juga mereka malahan mengenalkan laman berita mereka di televisi.
Ini merupakan bukti bahwa internet menjadi media penyebara informasi yang
sangat baik di msaa kini.
MDGs, namun sekarang tinggal 2 tahun lagi, ini
bukanlah hal yang mudah bagi Indonesia, sebab masih banyak kendala yang harus
dihadapi, salah satunya terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan
kerusakan lingkungan terutama hutan yang dapat mempengaruhi laju perkembangan
MDGs. Dalam hal ini peran aktif pemuda dalam mewujudkan cita-cita
Indonesia menjadi post MDGs sangat dibutuhkan terutama mahasiswa yang memiliki
intelektual yang tinggi. Ada beberapa langkah nyata yang bisa ditempuh
oleh pemuda untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 yaitu seperti menggadakan
perkumpulan antar pemuda untuk mengadvokasi Isu strategis, seperti mengkaji
masalah-masalah yang sulit dihadapi Indonesia yang menyebabkan sampai sekarang
sulit untuk dicapai.
MDGs (Millenium Development Goals) atau tujuan
pembangunan Millenium yang merupakan paradigma pembangunan global yang di
deklarasikan di konverensi tingkat tinggi millennium oleh 189 negara anggota
PBB di New York pada bulan September tahun 2000. Dimana dari konfrensi tingkat
tinggi, Indonesia menyambut baik rencana tersebut, namun apakah Indonesia
siap untuk menjadi post MDGs yang direncanangkan 15 tahun?. Indonesia
telah berjalan 13 tahun demi memperjuangkan
Peran Aktif pemuda sangat dibutuhkan, seperti
dalam point kedua yaitu mencapai pendidikan dasar untuk semua, diharapkan
pemuda khususnya mahasiswa yang berwawasan tinggi membentuk suatu wadah atau
komunitas yang sama-sama mempunyai misi memberantas kebodohan di Indonesia
dengan cara mengadakan proyek sosial seperti mengajar, membentuk rumah baca untuk
anak jalanan, dan membentuk rumah singga dimana didalamnya terdapat
mahasiswa-mahasiswa yang siap mengajar anak-anak yang kurang beruntung.
Selain itu peran mahasiswa sebagai pemuda dibutuhkan, terutama mahasiswa
yang mempunyai intelektual tinggi untuk menggadakan sosialisasi kepada
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDs, malaria dan
penyakit menular lainnya. Mahasiswa juga dituntut untuk memiliki
kemampuan melestarikan lingkungan hidup dimana diketahui Indonesia memiliki 127
juta hektar kawasan hutan yaitu sekitar 2/3 kawasan kita. Dalam hal ini
mahasiswa juga dituntut dapat turut serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan, Seperti melakukan reboisasi lingkungan para mahasiswa menanam pohon
demi menjaga keseimbangan lingkungan, selain mahasiswa, kita juga harus
mampu melibatkan masyarakat sehingga program ini berjalan dengan lebih lancar
dan dengan dampak pengaruh yang besar.
Menyongsong Komunitas ASEAN di tahun 2015,
sudah saatnya kita sebagai generasi muda action dalam menciptakan iklim
kondusif bagi persatuan ASEAN. Kita bisa melakukan berbagai hal, misalnya
saja Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia aktif mewadahi semacam forum
anak muda di tingkat regional ASEAN yang membahas isu-isu pada tiga pilar utama
serta ide-ide akan solusinya. Membuat kompetisi sains dan teknologi bagi
pelajar dan mahasiswa, agar dapat bersaing di era millennium ini. Adakan
parlemen pemuda yang membahas inovasi kreatifitas berwirausaha, karena melalui
wirausaha kita dapat membangkitkan jiwa kepemimpinan sejati dan pada akhirnya
berguna bagi kemajuan bangsa dan negara. . Dengan adanya jaringan yang
luas dan terbentuknya konfrensi pemuda yang didalamnya sebagai wadah para
pemuda menampung ide dan gagasan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
Indonesia tidak dapat dipungkiri Indonesia dapat siap menghadapi ASEAN 2015 dan
mencapai MDGs.
Mari kita memanfaatkan
kesempatan ini untuk memungkinkan orang muda untuk mencapai potensi sejati
mereka dan untuk mempertahankan planet ini. Karena Pemudalah yang menentukan
takdir bangsa kita dimasa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar