Kamis, 10 Desember 2015

“Be Creative !” : Syarat wajib memasuki MEA

(Oleh : Zana Syaifullah Amri)

Hanya dalam hitungan hari, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera diberlakukan. Hal ini menjadi momok bagi masyarakat di Negara Asia bagian tengara. Karena dapat menjadi ajang meningkatkan potensii sebuah Negara untuk dapat lebih maju atau malah menambah problematika negeri yang kian runyam.

Indonesia dengan segala potensi alam yang dimiliki seharusnya patut berbangga diri karena dilihat dari sisii geografisnya Indonesia merupakan Negara dengan luas wilayah paling besar se-Asia Tenggara dengan garis pantai terluas, potensi alam terbaik dan jumlah masyarakat terbanyak. Dan yang menjadi pertanyaan adalah “Apakah sudah Indonesia siap?”.

Kesiapan Indonesia menyongsong pasar bebas ini bukan semata hanya dilihat dari kesiapan pemerintah, namun kita patut bertanya pada diri sendiri. Indonesia juga sedang dalam masa bonus demografi, dimana sekitar 2/3 jumlah masyarakatnya didominasi usia produktif. Lagi-lagi ini merupakan kesempatan emas untuk Indonesia bangkit dan merajai kesuksesan atas diberlakukannya ASEAN Community ini.

Kunci untuk dapat bertahan diketatnya persaingan MEA adalah menciptakan penduduk Indonesia sendiri sebagai modal pembangunan. Hal ini berimplementasi pada tiga hal yaitu, sebagai penyedia lapangan kerja, sebagai tenaga kerja yang handal dan pencipta pasar dengan daya saing global. Tidak dipungkiri setiap orang kini harus berpikir kreatif, karena itu merupakan syarat wajib memasuki arus persaingan global ini.

Kreatifitas menjadi salah satu nilai penunjang sebuah kesuksesan. Bahkan sejak muda, kreatiftas bukan saja cukup ditanamkan, tapi juga harus diasah agar mendapatkan kualitas yang lebih maksimal. Menjadi pemuda kreatif bisa dimulai dengan hal-hal kecil terlebih dahulu. Jika hal yang kecil sudah mantap, berulah anda bisa melangkah ke hal-hal besar. Pada intinya jangan pernah berhenti untuk berpikir kreatif, karena kreatifitas dapat diimplementasikan dalam setiap sisi kehidupan.
Seorang penulis buku 101 Creative Notes dan buku Creative Junkies , Yoris Sebastian pernah berkata “Uda gak jaman anak kreatif Indonesia bilang saya mau berkontribusi buat Indonesia tapi saya gak punya modal”. Karena sesungguhnya jiwa kreatif mereka adalah modal utama untuk berkembang dan bersaing diluar sana. Berbanggalah lahir di Indonesia yang orang-orangnya terlatih kreatif dan dilimpahi kekayaan budaya yang luar biasa.

Ayo tanamkan dalam jiwa untuk selalu “Be Creative!” dalam setiap aktifitas sehari-hari. Karena dengan modall uang banyak tidaklah cukup untuk dapat bertahan dikerasnya persaingan dalam komunitas pasar bebas ASEAN jika kita tidak memiliki jiwa kreatif. Karena kreatif tidak hanya dalam berbuat, namun kreatif dalam berfikir dan kreatif dalam memecahkan masalah. Jadikan jiwa kreatif anda sebagai langkah awal untuk bersama mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Ayo siapkan diri menuju MEA, Indonesia bisa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar