Mungkin sejenak terbesit dipikiran
pembaca, apakah artikel ini berisi tentang cerita bocah asal Bangka Belitung
yang mengais mimpi dibalik buku tulis dan pena mereka, cerita yang telah
difilmkan olah sang empunya kisah, Andrea Hirata? Bukan, disini, di dalam
artikel ini, saya akan membawa pembaca menuju ke sebuah pedalaman di Aceh
Utara, dimana saya menjadi saksi mata dalam kisah perjuangan anak - anak di
bangku sekolah dasar yang berjuang dalam sebuah gubuk yang orang - orang sebut dengan
sebutan MIS Laskar Pelangi
17
Agustus 2015
Hari ini merupakan hari perayaan
kemerdekaan Indonesia yang tidak biasa. Teman - teman Komunitas Turun Tangan
Aceh, JAY-C (Jaroe Aceh Youth Community) serta saya dan beberapa teman lainnya
sebagai volunteer mengunjungi sebuah sekolah setara sekolah dasar di pedalaman
Aceh Utara, tepatnya di desa Abeuk Reuling kecamatan Sawang kabupaten Aceh
Utara. Sekolah itu adalah MIS (Madrasah Ibtidayah Swasta) Darussalam, atau
biasa disebut dengan MIS Laskar Pelangi. Awalnya tidak ada sekolah dasar yang
terdapat di daerah ini, namun karena ada inisiatif dari warga setempat, maka
didirikanlah sebuah sekolah dengan pondasi seadanya yang terbuat dari anyaman
daun rumbia. Sekolah ini tidak memiliki kipas angin, apalagi AC. Tidak juga
berlantaikan semen, apalagi keramik. Yang ada hanyalah papan tulis, meja dan
kursi, berdiri di atas tanah dan menjadi saksi bisu perjuangan anak – anak
sawang dalam menuntut ilmu.
Ada cerita menarik dari sekolah ini yang
membuat kami mengunjunginya tepat di hari perayaan Kemerdekaan Indonesia.
Disaat anak – anak di sekolah lain setiap senin pagi sibuk lupa membawa topi
saat upacara, siswa di MIS Darussalam ini bahkan belum pernah sekalipun
merasakan bagaimana rasanya mengikuti sebuah upacara bendera. Mereka bahkan
belum pernah merasakan euforia hari kemerdekaan seperti yang dirasakan
kebanyakan anak – anak se-usia mereka. Seperti lomba lompat karung, makan
kerupuk, berjalan membawa kelereng di atas sendok di dalam mulut sambil menjaga
keseimbangan agar kelerengnya tidak jatuh, mereka belum pernah merasakan itu
semua. Lalu terbesit lah di benak kami untuk memberikan sesuatu kepada mereka
berupa kenangan, pengalaman yang tak akan pernah mereka lupakan dalam bentuk
kegiatan yang disebut dengan pengabdian.
Pagi ini cuaca sangat cerah. Terlihat
jelas ada aura semangat yang terpancar dari wajah anak – anak MIS Laskar
Pelangi. Bagaimana tidak, mereka hari ini akan melaksanakan upacara bendera dan
serangkaian acara perayaan hari kemerdekaan lainnya untuk pertama kali.
Kemudian Sang Saka Merah Putih pun berkibar, lalu guru setempat yang menjadi
pembina upacara memberikan nasihat kepada seluruh peserta upacara. Upacara
berlangsung khitmat. Hingga tiba saat nya pemutaran rekaman detik – detik
proklamasi yang dibacakan oleh presiden pertama NKRI yaitu Ir. Soekarno. Saat
upacara ditutup oleh do’a yang dibacakan oleh salah satu siswa MIS Darussalam,
air mata saya mengalir, bahkan tiap kata dan pengalaman yang saya tumpahkan ke
dalam tulisan ini, air mata saya tidak berhenti bercucuran. Karena saya sedih
melihat kenyataan bahwa masih ada anak – anak Indonesia yang belajar dalam
bagunan yang tidak layak dan tidak meratanya bantuan oleh pemerintah demi
memajukan pendidikan di Aceh. Sudahlah, saya rasa hanya sia - sia mengeluh dan
mengutuk pemerintah. Setelah melaksanakan upacara, kemudian dilanjutkan dengan
rangkaian perlombaan. Mulai dari perlombaan balap karung hingga lomba makan
kerupuk. Mereka berlari, menari, dan tertawa. Terpancar kebahagiaan dalam tiap
sudut bibir mereka. Hanya itu yang kami inginkan.
Sungguh ini adalah pengalaman yang tidak
akan pernah bisa saya lupakan. Walau kami tidak datang dengan bantuan berupa
materi, kami sangat senang rasanya dapat memberikan mereka pengalaman yang
belum pernah mereka rasakan. Pengabdian itu tidak dilihat dari seberapa besar
bantuan atau materi yang kita berikan. Akan tetapi seberapa bahagia mereka
menerima apa yang mereka butuhkan. Semoga sepenggal kisah pengabdian ini dapat
menginspirasi para pembaca.
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)