Kamis, 10 Desember 2015

Gubuk Laskar Pelangi

(Oleh : Raidha Putri Ananda)


Mungkin sejenak terbesit dipikiran pembaca, apakah artikel ini berisi tentang cerita bocah asal Bangka Belitung yang mengais mimpi dibalik buku tulis dan pena mereka, cerita yang telah difilmkan olah sang empunya kisah, Andrea Hirata? Bukan, disini, di dalam artikel ini, saya akan membawa pembaca menuju ke sebuah pedalaman di Aceh Utara, dimana saya menjadi saksi mata dalam kisah perjuangan anak - anak di bangku sekolah dasar yang berjuang dalam sebuah gubuk yang orang - orang sebut dengan sebutan MIS Laskar Pelangi

17 Agustus 2015
Hari ini merupakan hari perayaan kemerdekaan Indonesia yang tidak biasa. Teman - teman Komunitas Turun Tangan Aceh, JAY-C (Jaroe Aceh Youth Community) serta saya dan beberapa teman lainnya sebagai volunteer mengunjungi sebuah sekolah setara sekolah dasar di pedalaman Aceh Utara, tepatnya di desa Abeuk Reuling kecamatan Sawang kabupaten Aceh Utara. Sekolah itu adalah MIS (Madrasah Ibtidayah Swasta) Darussalam, atau biasa disebut dengan MIS Laskar Pelangi. Awalnya tidak ada sekolah dasar yang terdapat di daerah ini, namun karena ada inisiatif dari warga setempat, maka didirikanlah sebuah sekolah dengan pondasi seadanya yang terbuat dari anyaman daun rumbia. Sekolah ini tidak memiliki kipas angin, apalagi AC. Tidak juga berlantaikan semen, apalagi keramik. Yang ada hanyalah papan tulis, meja dan kursi, berdiri di atas tanah dan menjadi saksi bisu perjuangan anak – anak sawang dalam menuntut ilmu.

Ada cerita menarik dari sekolah ini yang membuat kami mengunjunginya tepat di hari perayaan Kemerdekaan Indonesia. Disaat anak – anak di sekolah lain setiap senin pagi sibuk lupa membawa topi saat upacara, siswa di MIS Darussalam ini bahkan belum pernah sekalipun merasakan bagaimana rasanya mengikuti sebuah upacara bendera. Mereka bahkan belum pernah merasakan euforia hari kemerdekaan seperti yang dirasakan kebanyakan anak – anak se-usia mereka. Seperti lomba lompat karung, makan kerupuk, berjalan membawa kelereng di atas sendok di dalam mulut sambil menjaga keseimbangan agar kelerengnya tidak jatuh, mereka belum pernah merasakan itu semua. Lalu terbesit lah di benak kami untuk memberikan sesuatu kepada mereka berupa kenangan, pengalaman yang tak akan pernah mereka lupakan dalam bentuk kegiatan yang disebut dengan pengabdian.

Pagi ini cuaca sangat cerah. Terlihat jelas ada aura semangat yang terpancar dari wajah anak – anak MIS Laskar Pelangi. Bagaimana tidak, mereka hari ini akan melaksanakan upacara bendera dan serangkaian acara perayaan hari kemerdekaan lainnya untuk pertama kali. Kemudian Sang Saka Merah Putih pun berkibar, lalu guru setempat yang menjadi pembina upacara memberikan nasihat kepada seluruh peserta upacara. Upacara berlangsung khitmat. Hingga tiba saat nya pemutaran rekaman detik – detik proklamasi yang dibacakan oleh presiden pertama NKRI yaitu Ir. Soekarno. Saat upacara ditutup oleh do’a yang dibacakan oleh salah satu siswa MIS Darussalam, air mata saya mengalir, bahkan tiap kata dan pengalaman yang saya tumpahkan ke dalam tulisan ini, air mata saya tidak berhenti bercucuran. Karena saya sedih melihat kenyataan bahwa masih ada anak – anak Indonesia yang belajar dalam bagunan yang tidak layak dan tidak meratanya bantuan oleh pemerintah demi memajukan pendidikan di Aceh. Sudahlah, saya rasa hanya sia - sia mengeluh dan mengutuk pemerintah. Setelah melaksanakan upacara, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian perlombaan. Mulai dari perlombaan balap karung hingga lomba makan kerupuk. Mereka berlari, menari, dan tertawa. Terpancar kebahagiaan dalam tiap sudut bibir mereka. Hanya itu yang kami inginkan.


Sungguh ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah bisa saya lupakan. Walau kami tidak datang dengan bantuan berupa materi, kami sangat senang rasanya dapat memberikan mereka pengalaman yang belum pernah mereka rasakan. Pengabdian itu tidak dilihat dari seberapa besar bantuan atau materi yang kita berikan. Akan tetapi seberapa bahagia mereka menerima apa yang mereka butuhkan. Semoga sepenggal kisah pengabdian ini dapat menginspirasi para pembaca.


1 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus