(Oleh :
Mia Rizky Safitri)
Kalau kita mendengar kata “bullying/pembulian” pasti yang terfikirkan
adalah semacam kekerasan dan sebagainya. Tapi ini adalah salah satu
pengembangan negatif dari bullying itu sendiri,yaitu Cyber Bullying.
Definisi cyber bullying, menurut Bryan Piotrowski dalam
bukunya, Information for Educators, adalah segala bentuk kekerasan
yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman sepantaran melalui media cyber atau
internet. Media yang digunakan si pembully adalah Akun Media Sosial seperti
Facebook, Twitter, BBM (BlackBerry Messanger), Path, Instagram, dan lainnya.
CYBER-bullying atau kekerasan dunia maya ternyata lebih menyakitkan jika
dibandingkan dengan kekerasan secara fisik. Penelitian yang dilakukan ilmuwan
dari National Institutes of Health (NIH) mengungkapkan kekerasan melalui dunia
maya efeknya lebih besar terhadap korban.
Para peneliti menyurvei secara internasional terhadap 4.500 remaja dan praremaja di AS selama 2005 hingga 2006. Mereka meneliti secara spesifik perasaan depresi, seberapa mudah mereka menjadi marah, dan seberapa sulit mereka berkonsentrasi.
Peserta juga diteliti berkaitan dengan pengalaman mereka disakiti secara fisik, diejek serta dikirimi pesan melalui komputer atau telepon seluler. Atau apakah mereka yang justru pernahmelakukannya.
"Korban cyber-bullying sering kali depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang," ujar para peneliti. Intimidasi secara fisik atau verbal pun menimbulkan depresi. Namun, ternyata para peneliti menemukan korban cyber-bullying mengalami tingkat depresi lebih tinggi.
Para peneliti menyurvei secara internasional terhadap 4.500 remaja dan praremaja di AS selama 2005 hingga 2006. Mereka meneliti secara spesifik perasaan depresi, seberapa mudah mereka menjadi marah, dan seberapa sulit mereka berkonsentrasi.
Peserta juga diteliti berkaitan dengan pengalaman mereka disakiti secara fisik, diejek serta dikirimi pesan melalui komputer atau telepon seluler. Atau apakah mereka yang justru pernahmelakukannya.
"Korban cyber-bullying sering kali depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang," ujar para peneliti. Intimidasi secara fisik atau verbal pun menimbulkan depresi. Namun, ternyata para peneliti menemukan korban cyber-bullying mengalami tingkat depresi lebih tinggi.
Cyber
Bullying banyak ditemukan juga di berbagai forum yang
membahas sesuatu tertentu,pada awalnya mereka mendiskusikan hal itu dengan
baik,tapi ada kemungkinan di tengah,mereka akan menemukan suatu perbedaan
pendapat antara member yang satu dengan yang lainnya dan itulah yang membuat
forum berubah menjadi sebuah arena perdebatan.
Pelaku Cyber Bullying biasanya adalah seseorang
yang pada kehidupan sehari-harinya adalah seseorang yang bersifat
introvert,pendiam,ataupun mereka tidak punya kekuasaan yang lebih (kemungkinan
di dunia nyata,dia sendiri di-bully) dan pada akhirnya melarikan diri ke Media
Sosial dan membuat kericuhan serta adu mulut,menyerang seseorang dengan
kata-kata kasar.
Pelaku Cyber Bullying merasa bahwa
dirinya akan selalu aman melakukan bullying di balik layar komputer mereka
dengan status “anonim” karena mereka sendiri pasti berfikir di dunia maya ini
tidak ada yang mengenalinya,sehingga dia bebas membully seseorang melalui dunia
maya.
Pelaku Cyber Bullying tidak pernah
sadar bahwa korban dari Cyber Bullying sebenarnya
bisa lebih merasakan kedepresian dibandingkan Bullying fisik sendiri. Kenapa?
karena kalau hanya sebatas Bullying fisik,si pelaku jelas bisa dengan mudah
diberikan hukuman yang setimpal,tapi kalau pelaku Cyber Bullying,seperti yang sudah saya jelaskan mereka
berlindung di balik layar komputer dan berganti-ganti identitas dan selalu akan
kembali menyerang korban.
Banyak tindakan yang bisa mencegah agar setidaknya tidak mengalami Cyber Bullying ini,antara lain;
- Korban
seharusnya bisa lebih berfikir jernih dan tidak mudah terpancing oleh
kata-kata sarkatisme melalui Internet. Jika pelakunya anda kenal,sebaiknya
anda beritahu orang yang mungkin bisa mengingatkannya,Jika tidak hindari
berhubungan dengan akun itu.
- Taukah
anda,Pelaku Cyber Bullying hanya
menginginkan sebuah perhatian,Jika kalian mudah terpancing lalu melakukan
hal yang sama (mengatakan kata-kata kasar), mereka akan semakin senang dan
akan semakin menyerang anda.
- Sebisa
mungkin jangan mencantumkan data-data pribadi anda melalui akun
anda,karena biasanya si pelaku ini mungkin akan meneror anda lewat SMS dan
sebagainya.
- Berusahalah
pahami sikap dan karakter setiap orang yang berbeda. Jangan hanya berusaha
ingin dipahami,tapi pahami juga orang lain,kita butuh untuk saling
memahami agar tidak terjadi penyimpangan yang lebih lanjut dari Cyber Bullying ini.
- Lebih
baik anda semakin selektif dalam menerima pertemanan via FB,Twitter,dll.
Pilihlah yang memang kalian sendiri kenal,atau sebelum anda
meng-konfirmasi atau mem-follow lihatlah timeline orang tersebut,jika ada
kata-kata sarkatis yang tercantum,sebaiknya hindari orang tersebut.
- Jangan
terlalu jelas menggambarkan siapa diri kita di dalam akun FB. Seperti
tanggal lahir, alamat rumah, nomer hape, pin BB, akun email tetap,
foto-foto yang terlalu banyakSeperlunyasaja.
Sadarkah anda ,Pernah menjadi pelaku atau korban dari Cyber Bullying ?
Ada baiknya kita selalu introspeksi pada diri kita sendiri,karena apa yang nanti akan kita dapatkan adalah hasil dari cerminan perbuatan kita itu sendiri.
Ada baiknya kita selalu introspeksi pada diri kita sendiri,karena apa yang nanti akan kita dapatkan adalah hasil dari cerminan perbuatan kita itu sendiri.
Faktanya,tidak hanya negara besar seperti Amerika dan lainnya yang terkenal
dengan Cyber Bullying-nya,di negara kecil contohnya Korea
Selatan,Cyber Bullying adalah salah satu penyebab terbesar
kenapa bunuh diri marak terjadi disana,biasanya terjadi pada selebritis.
Netizen (Panggilan untuk pengguna Internet di Korea) tidak segan melontarkan
kata-kata kasar untuk membuat si artis atau orang biasa itu menjadi semakin
tertekan,dan semakin depresi.
Dan di Indonesia sendiri, Pelaku cyber bullying adalah
para remaja yang masih bersifat labil dan ikut-ikutan. Beginilah efek sosial
media bagi penggunanya, ada hal yang positif dan juga negatif. Maka berlaku bijaklah
menggunakan internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar