Senin, 09 November 2015

Menjadi Dutanya Masyarakat Melalui Aksi Nyata

(Oleh : Heru Tesar Ichsan)

Menjadi seorang duta sesungguhnya bukanlah sesuatu yang mudah, akan tetapi menjadi mulia ketika kita mau berbuat lebih kepada orang lain. Perkenalkan nama saya adalah Heru Tesar Ichsan, salah satu Finalis Duta Mahasiswa GenRe Aceh tahun 2015 yang lolos melalui tahap seleksi yang di laksanakan oleh BkkbN Perwakilan Aceh. Mungkin masuknya saya kedalam keluarga besar duta mahasiswa adalah anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah Swt ketika diperkenalkan dengan pemuda/i hebat seluruh provinsi Aceh. Dengan latarbelakang kampus dan daerah yang berbeda, kami berbaur dan dipertemukan selama 6 hari di Kantor BkkbN Perwakilan Aceh pada bulan april yang lalu.

Mungkin saya mau menjelaskan terlebih dahulu perjuangan untuk bisa lolos menjadi salah satu Finalis Duta Mahasiswa GenRe Aceh yang penuh perjuangan ini. Awalnya tidak pernah mengetahui mengenai adanya pemilihan duta mahasiswa, sampai pada suatu ketika Duta Mahasiswa GenRe tahun 2011 ( Muhammad Fathun ) memberikan informasi ini kepada saya melalui akun media sosial. Ketika membuka link tersebut, saya langsung penasaran dan ingin sekali mengikuti pemilihan duta mahasiswa tersebut. Timbul dibenak saya mengenai pemilihan ini, awalnya sempat mengikuti pemilihan Duta Wisata Kota Lhokseumawe yang berakhir kepada kekecewaan yang tidak masuk kedalam 10 besar finalis duta wisata. Hal inilah yang membuat saya patah semangat untuk mengikuti serangkaian pemilihan duta kembali. Pada suatu saat teman sekelas di kampus mengajak dan mengingatkan saya tentang semangat yang tidak boleh padam.

Dua hari lagi mau ditutup pendaftaran duta mahasiswa genre aceh, saya langsung bulatkan tekad untuk menyiapkan semua berkas-berkas formulir yang harus saya kirim melalui email panitia. Berselang dua hari saya menunggu konfirmasi, akhirnya mendapatkan informasi kalau saya masuk kedalam daftar calon peserta duta mahasiswa genre aceh yang akan diwawancarai melalui via phone dikarenakan posisi bukan di daerah ibukota provinsi Aceh saat itu. Sehari sebelum di wawancara oleh panitia, saya bersama komunitas baru saja melakukan kunjungan ke salah satu sekolah pedalaman di kawasan kabupaten Aceh Utara tepatnya di SDN 25 Sawang.

Tepat pada pukul 12.30 Wib minggu pagi saya di telpon oleh salah satu panitia seleksi duta mahasiswa untuk melakukan tahap proses wawancara. Waktu wawancara cukup singkat hanya berselang tujuh menit dan cukup membuat jantung berdetak cukup kencang. Karena panitia tidak hanya menguji sejauh mana wawasan kita mengenai program genre, akan tetapi panitia juga menanyakan mengenai isu-isu terkini mengenai kependudukan di lingkungan tempat tinggal kita. Dan tidak menunggu waktu lama, dua hari berselang wawancara. Pada pukul 18.00 Wib saya melihat pengumuman tersebut diposting melalui akun instagramnya Duta Mahasiswa GenRe Aceh yang menyatakan bahwa saya masuk ke dalam 15 besar Finalis Duta Mahasiswa GenRe Aceh Kategori Putra. Inilah jawaban dari Allah Swt atas pertanyaan-pertanyaan saya selama ini mengenai sejauh mana semangat yang saya tanam selalu didalam hati, bahwasannya saya berhak mendapatkan apa yang saya harapkan ketika saya mau berusaha dan bekerja keras.

Setelah dinyatakan lulus menjadi finalis, temen-temen kampus saya pada bertanya dan tidak menyangka akan hal tersebut. Bagaimana bisa heru yang tidak lolos duta wisata, bisa lolos duta mahasiswa yah ? tingkat provinsi lagi ? kenapa bisa yah. Setidaknya pertanyaan inilah yang harus saya jawab satu persatu bukan dengan perkataan, tetapi harus saya jawab pertanyaan ini dengan aksi nyata yang bisa  dilakukan setelah proses karantina berakhir. Menjadi Duta bukanlah untuk menaikkan derajat kita di depan public, public tidak akan melihat proses kemenangan pada saat itu. Akan tetapi masyarakat akan melihat aksi nyata apa yang akan kamu lakukan setelah mendapatkan gelar kehormatan tersebut. Menjadi pukulan yang sangat kuat untuk kita ketika kita sudah mendapatkan gelar yang sangat baik tersebut, tetapi kita hanya duduk diam dan menyaksikan kejadian yang seharusnya bisa kita tangani dan turun ke lapangan untuk membantu. Duta yang akan menjadi panutan adalah seorang Duta yang mau melihat, mendegar, peka, dan mau turun ke lapangan untuk memberikan sedikit inspirasi kepada teman, kerabat, dan lingkungan sekitar tempat tinggalmu.

Enam bulan sudah kami menjalani status Duta Mahasiswa GenRe Aceh 2015 di bawah naungan BkkbN Perwakilan Aceh. Yang mana setelah proses karantina sampai malam penobatan, kami kembali ke daerah masing-masing untuk mengabdikan diri kami kepada masyarakat mengenai apa yang sudah kami dapat dan serap ilmunya selama dikarantina oleh Inspirator dan Juri-juri terbaik selama proses karantina. Setelah proses duta mahasiswa tersebut, saya kembali ke daerah asal dan membentuk suatu gerakan relawan yang bernama “Turun Tangan Lhokseumawe” yang mana saya mengajak para pemuda/i lintas perguruan tinggi yang ada di kota Lhokseumawe untuk mau berkumpul dan mau berbuat lebih untuk kemajuan kota Lhokseumawe itu sendiri. Sebagai salah satu keluarga besar duta mahasiswa genre Aceh, saya memiliki tanggung jawab untuk bisa menjadi DUTAnya masyarakat dalam hal penyebaran virus-virus GenRe ( Generasi Berencana ) kepada orang banyak, terutaman teman sebaya yang ada dilingkungan kampus universitas malikussaleh.

Didalam komunitas Turun Tangan Lhokseumawe, saya memiliki sebuah program yang bernama “Lhokseumawe Sehat” yang didalamnya saya menetapkan kurikulum ( NARKOBA, KESEHATAN REPRODUKSI, DAN HIV/AIDS). Program ini kami susun dan sasaran utamanya adalah Siswa/i SMP- Sederajat di seluruh kota Lhokseumawe. Mungkin ini adalah tanggung jawab moral yang akan saya laksanakan selaku perwakilan duta mahasiswa GenRe Aceh yang berdomisili di daerah untuk selalu menebar virus kebaikan di tengah-tengah masyarakat. Mungkin inilah title yang akan diberikan orang terdekat kepada kita, ketika kita mau berbuat lebih untuk daerah kita secara ikhlas tanpa pamrih dan mengedepankan tanggung jawab moral yang suda kita terima di gemerlapnya malam penobatan yang disaksikan oleh ratusan pasang mata yang melihat siapakah DUTAnya masyarakat sebenarnya. Duta Mahasiswa GenRe Aceh adalah keluarga baru yang sangat luar biasa telah mengubah paradigma hidup saya untuk bisa bermamfaat bagi orang banyak di lingkungan sekitar tempat tinggal saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar