Minggu, 15 November 2015

MILES

(Oleh : Pinka Satria Aqsa)
Ironi yang terlihat pada bangsa kita saat ini adalah banyaknya para pemuda yang telah goyah oleh pengaruh budaya asing. Pendirian yang lemah dan pengetahuan yang sempit sehingga menjatuhkan pemuda bangsa ini ke dalam lembah moderenisasi yang curam. Ditambah lagi dengan efek globlalisasi yang semakin kuat, permasalahan remaja seperti seksualitas pranikah, pemerkosaan, HIV/AIDS, dan narkoba meningkat drastis. Dimana pada dasarnya, kemunculan masalah-masalah  ini berawal pada pembentukan karakter anak dimasa kecil yaitu lingkungan keluarga. Salah satu hak anak yang tertuang dalam Konvensi Hak Anak (KHA) adalah mendapatkan lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Sebagai tempat tumbuh kembangnya anak, keluarga menjadi institusi paling dasar dan sangat penting.
Saat anak merasa tidak nyaman di tengah-tengah keluarganya, dapat dipastikan ada masalah dalam keluarga tersebut.masalah yang dialami anak di lingkungan keluarga akan berimbas pada kehidupannya di masa-masa berikutnya. Kesalahan dalam mendidik dan menghadapi permasalahan dalam keluarga akan menjadi pemicu terganggunya perkembangan pribadi anak. Pada akhirnya akan tercipta generasi yang melakukan hal hal menyipang dan berefek buruk pada pembangunan dan ketahanan negara kedepannya.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk mendukung terciptanya ketahanan dan kesejahteraan keluarga :
  1. Belajar dan terus belajar
    Untuk mencapai suatu kemajuan diperlukan sumber daya manusia yang handal baik secara teoritis maupun keterampilan. Teori dan keterampilan didapatkan dengan proses pembelajaran. Selain memperoleh pendidikan formal, diharapkan mahasiswa dapat juga mengambil pembelajaran diluar kampus. Organisasi-organisasi yang berada di kampus dan diluar kampus dapat membantu mahasiswa untuk mengembangkan diri. Salah satu organisasi yang mempersiapkan mahasiswa dalam perencanaan masa depan adalah Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa(PIK M) dengan program GenRe yang menitik beratkan pada Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja. Sehingga mahasiswa siap untuk memposisikan diri pada berbagai peran, seperti menjadi anak, suami/istri, ayah/ibu, peran dalam masyarakat dan peran-peran lainnya yang dalam perjalanannya membutuhkan berbagai hal untuk menunjang perannya.
  2. Menerapkan kebaikan dalam setiap aspek kehidupan
    Dalam proses pembelajaran mahasiswa pasti menganalisa kebaikan-kebaikan yang didapatkan dalam proses pembelajaran. Kebaikan – kebaikan yang didapatkan akan tidak berarti jika tidak diterapkan. Suatu kebaikan akan memiliki arti setelah diintepretasikan dalam perbuatan. Dengan penerapan ilmu yang didapatkan akan terlihat dampak baik dari program-program yang diikuti oleh mahasiswa tersebut.
  3. Membagikan ilmu kepada orang lain
    Konsep illmu semakin dibagikan maka akan semakin bertambah. Ilmu yang sudah didapatkan, kemudian diterapkan hendaknya juga dibagi kepada orang lain, sehingga orang lain dapat ikut serta dan akan menjadi suatu gerakan yang massal. Semakin banyak orang yang mengetahui dan melaksanakan akan memberikan dampak besar. Sebagai contoh semakin besarnya kelompok orang yang tidak melakukan korupsi,maka kelompok yang melakukan korupsi menjadi kelompok minoritas, sehingga akan mudah untuk melakukan pemberantasannya.
Sebagai seorang Duta Mahasiswa, yang merupakan bagian dari PIK M dituntut untuk memberikan konstribusi untuk mnyebarkan kebaikan-kebaikan kepada komunitas, mahasiswa lain, serta remaja pada umumnya. Menawarkan program dan melaksanakan program merupakan dorongan hati yang ingin berbuat untuk mencapai suatu perubahan. Program yang dimaksudkan adalah MILES.
  1. M = Mentoring, mentoring adalah program yang akan diterapkan di kampus dan juga sekolah.Dimana pendidik sebaya/ konselor sebaya yang sudah dilatih akan menjadi mentor kepada kelompok mahasiswa/ siswa baru(tahun pertama) yang ditetapkan oleh kampus/sekolah. Program mentoring ini akan dilaksanakan selama 1 tahun. Pertemuan-pertemuan dilakukan dengan variasi dan juga diatur waktunya sehingga tidak menimbulkan kejenuhan.Diharapkan mentor dapat menjadi teman dan juga pembimbing bagi anggotanya.
  2. I = Indepth, antara mentor dan anggota harus memiliki kedekatan yang mendalam dan memperlakukan anggota seperti keluarga, sehingga diharapkan anggota kelompok dapat terhindar dari pengaruh negatif lingkungan.
  3. L = Links, jaringan sangat menentukan keberhasilan dari program. Dalam program ini PIK M bekerjasama dengan BkkbN dan juga SKPD yang ada untuk bekerjasama sebagai mitra dalam melaksanakan program mentoring. Pembangunan jaringan awalnya akan menjadi tanggung jawab PIK M dan nantinya akan diserahkan langsung kepada kelompok-kelompok yang ada. Sehingga ketika kelompok memerlukan pemateri atau fasilitas lain dari mitra akan dengan mudah didapatkan.
  4. E = Empowering, penguatan dilakukan agar kelompok-kelompok PIK R/M yang diterapkan program mentoring di kampus/sekolahnya dapat mandiri. Sehingga dapat mengurus permasalahan sendiri
  5. S = Sharing, ketika sudah mandiri dan dapat menjalankan program mentoring ini dengan baik,diharapkan kelompok ini dapat memberikan penguatan kepada kelompok lainnya.
Program MILES sebenarnya diharapkan mampu memberikan konstribusi yang besar terhadap perbaikan masa depan bangsa ini. Pihak-pihak yang terlibat diharapkan mampu melaksanakan fungsi dan peran masing-masing dan saling berkomunikasi sehingga dapat saling melengkapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar