“Jauh lebih sulit untuk membuat orang sehat daripada membuat mereka sakit”.-DeForest Clinton Jarvis-
Menelusuri
makna kalimat diatas tentu saja sejalan dengan kalimat yang sering kita dengar
yakni, “Lebih baik mencegah dari pada mengobati”. Ya. Kalimat tersebut sering
kita dengar tetapi rasanya susah sekali untuk dijalankan. Bagi sebagian besar
orang, meninggalkan hal yang disenanginya, merupakan hal yang tidak mudah.
Tidak jarang, orang-orang tidak menghiraukan dampak buruk dari hal yang
disenanginya tersebut. Sebagian dari mereka, ada yang mengetahui secara pasti
dampak buruknya, namun tetap menjalankan. Sebagianbesar yang lain justru minim
sekali pengetahuan tentang dampak buruk dari hal yang disenanginya tersebut.
Akhir-akhir
ini kita sering mendengar kampanye “Aku Bangga Aku Tahu” dari pemerintah. Nah,
ini merupakan salah satu upaya pemerintah agar mereka yang awalnya tidak
mengetahui apa-apa tentang dampak buruk hal yang disenanginya sehingga nantinya
menjadi tahu dan tidak akan melakukannya lagi, atau mencegahnya sebelum terjadi.
Lalu apa hal yang harus diketahui tersebut sehingga pemerintah gencar
mengkampanyekannya?. Ya, sekarang kita sedang membahas mengenai penularan
HIV/AIDS terutama dikalangan remaja 15-14 tahun. Dengan mengetahui dampak dan
pencegahannya,tentu saja diharapkan prevalensi remaja yang terkena HIV/AIDS akan
menurun. Pemerintah gencar mengkampanyekannya kepada remaja karena remaja
merupakan generasi penerus bangsa. Di usia ini, remaja cenderung bersifat ingin
diakui keberadaannya oleh orang sekitar sehingga mereka cenderung terbuka akan
hal-hal baru. Pergaulan remaja sekarang sudah sangat memperhatinkan sehingga
pemerintah menilai sudah saatnya remaja mengetahui tentang hal ini pencegahan
infeksi ini.
HIV
(Human Immunodeficiency Virus)
merupakan jenis virus yang bekerja di dalam tubuh manusia dengan menyerang
sistem kekebalan tubuh penderitanya. Jika kondisinya terus memburuk maka akan
menyebabkan kondisi AIDS (Acquired Immuno
DeficiencySyndrome), yakni hilangnya sistem pertahanan tubuh sehingga semua
jenis penyakit bisa dengan mudah masuk dan akhirnya menyebabkan kematian.
HIV
menyebar pada cairan tubuh manusia, dan hanya ada tiga cairan tubuh yang rawan
membawa HIV yaitu darah, ASI, dan cairan kelamin. Diseluruh dunia termasuk di
Indonesia saat ini, cairan kelamin adalah media penyebab penyebaran HIV
terbesar akibat perilaku seks bebas, dan darah merupakan media kedua terbesar
penyebaran HIV diantara pengguna narkoba. Selain itu, terdapat media penularan
lain seperti transfusi darah yang tidak steril dan penggunaan jarum tatto dan
tindik yang tidak steril. Mengingat banyaknya kasus kehamilan di luar nikah
terhadap remaja serta banyaknya korban yang berjatuhan akibat pemkaian narkoba
dikalangan remaja membuat kita khawatir akan nasib bangsa kita ke depannya
apabila kita tidak mencegahnya dari sekarang. Oleh karena itu, katakan tidak pada
seks bebas. Sertakan selalu keteguhan iman didalam diri kita, sebab penyesalan
selalu datang belakangan, tetapi pilihan selalu tersedia sebelumnya.
AIDS
sampai sekarang masih belum ada obatnya. Jika seseorang terkena HIV, maka
selamanya HIV ada di dalam tubuh manusia. Sekarang, penyebarannya sudah
melonjak dikalangan remaja dan terlebih hanya sebagian kecil kaum muda yang
punya pemahaman yang benar mengenai HIV/AIDS ini. Sehingga sangat dirasa perlu
untuk mengkampanyekan “Aku Bangga Aku Tahu” di kalangan remaja. Banyak mitos
yang berkembang saat ini mengenai media penularan HIV/AIDS ini. Seperti
penularan melalui keringat, saliva, bersin dan batuk, penggunaan WC secara
bersamaan, makan dengan alat makan yang sama serta berenang bersama. Hal ini jelas
salah, karena HIV bukanlah virus yang hidup di udara, air, kotoran/tinja
ataupun air seni. HIV tidak dapat bertahan lama diluar badan manusia. Oleh karena
itu, hubungan sosial yang normal dengan pengidap HIV tidak membuat kita
tertular HIV. Dengan mengetahui bahwa cairan tubuh yang rawan HIV adalah darah,
cairan kelamin, dan ASI, maka kita dapat menjaga tindakan dan perilaku kita
agar tidak beresiko terkena HIV. (Kementrian Kesehatan RI, Pusat Promosi
Kesehatan)
Setelah
kita memahami makna “Aku bangga Aku Tahu”, maka kita dapat menyimpulkan bahwa
agar tidak terkena HIV/AIDS, mencegah adalah satu-satunya pilihan. Karena
apabila sudah terlanjur terkena virus ini, maka penyesalan tiada gunanya lagi.
Mari remaja sehat, hindari seks bebas dan jauhi narkoba agar masa depan
cemerlang dan bangsa pun bangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar