Sabtu, 14 November 2015

Suarakan : “Aku bangga Aku Tahu”

(Oleh : Syarifah Fitrianda)

Jauh lebih sulit untuk membuat orang sehat daripada membuat mereka sakit”.-DeForest Clinton Jarvis-


Menelusuri makna kalimat diatas tentu saja sejalan dengan kalimat yang sering kita dengar yakni, “Lebih baik mencegah dari pada mengobati”. Ya. Kalimat tersebut sering kita dengar tetapi rasanya susah sekali untuk dijalankan. Bagi sebagian besar orang, meninggalkan hal yang disenanginya, merupakan hal yang tidak mudah. Tidak jarang, orang-orang tidak menghiraukan dampak buruk dari hal yang disenanginya tersebut. Sebagian dari mereka, ada yang mengetahui secara pasti dampak buruknya, namun tetap menjalankan. Sebagianbesar yang lain justru minim sekali pengetahuan tentang dampak buruk dari hal yang disenanginya tersebut.

Akhir-akhir ini kita sering mendengar kampanye “Aku Bangga Aku Tahu” dari pemerintah. Nah, ini merupakan salah satu upaya pemerintah agar mereka yang awalnya tidak mengetahui apa-apa tentang dampak buruk hal yang disenanginya sehingga nantinya menjadi tahu dan tidak akan melakukannya lagi, atau mencegahnya sebelum terjadi. Lalu apa hal yang harus diketahui tersebut sehingga pemerintah gencar mengkampanyekannya?. Ya, sekarang kita sedang membahas mengenai penularan HIV/AIDS terutama dikalangan remaja 15-14 tahun. Dengan mengetahui dampak dan pencegahannya,tentu saja diharapkan prevalensi remaja yang terkena HIV/AIDS akan menurun. Pemerintah gencar mengkampanyekannya kepada remaja karena remaja merupakan generasi penerus bangsa. Di usia ini, remaja cenderung bersifat ingin diakui keberadaannya oleh orang sekitar sehingga mereka cenderung terbuka akan hal-hal baru. Pergaulan remaja sekarang sudah sangat memperhatinkan sehingga pemerintah menilai sudah saatnya remaja mengetahui tentang hal ini pencegahan infeksi ini.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan jenis virus yang bekerja di dalam tubuh manusia dengan menyerang sistem kekebalan tubuh penderitanya. Jika kondisinya terus memburuk maka akan menyebabkan kondisi AIDS (Acquired Immuno DeficiencySyndrome), yakni hilangnya sistem pertahanan tubuh sehingga semua jenis penyakit bisa dengan mudah masuk dan akhirnya menyebabkan kematian.

HIV menyebar pada cairan tubuh manusia, dan hanya ada tiga cairan tubuh yang rawan membawa HIV yaitu darah, ASI, dan cairan kelamin. Diseluruh dunia termasuk di Indonesia saat ini, cairan kelamin adalah media penyebab penyebaran HIV terbesar akibat perilaku seks bebas, dan darah merupakan media kedua terbesar penyebaran HIV diantara pengguna narkoba. Selain itu, terdapat media penularan lain seperti transfusi darah yang tidak steril dan penggunaan jarum tatto dan tindik yang tidak steril. Mengingat banyaknya kasus kehamilan di luar nikah terhadap remaja serta banyaknya korban yang berjatuhan akibat pemkaian narkoba dikalangan remaja membuat kita khawatir akan nasib bangsa kita ke depannya apabila kita tidak mencegahnya dari sekarang. Oleh karena itu, katakan tidak pada seks bebas. Sertakan selalu keteguhan iman didalam diri kita, sebab penyesalan selalu datang belakangan, tetapi pilihan selalu tersedia sebelumnya.

AIDS sampai sekarang masih belum ada obatnya. Jika seseorang terkena HIV, maka selamanya HIV ada di dalam tubuh manusia. Sekarang, penyebarannya sudah melonjak dikalangan remaja dan terlebih hanya sebagian kecil kaum muda yang punya pemahaman yang benar mengenai HIV/AIDS ini. Sehingga sangat dirasa perlu untuk mengkampanyekan “Aku Bangga Aku Tahu” di kalangan remaja. Banyak mitos yang berkembang saat ini mengenai media penularan HIV/AIDS ini. Seperti penularan melalui keringat, saliva, bersin dan batuk, penggunaan WC secara bersamaan, makan dengan alat makan yang sama serta berenang bersama. Hal ini jelas salah, karena HIV bukanlah virus yang hidup di udara, air, kotoran/tinja ataupun air seni. HIV tidak dapat bertahan lama diluar badan manusia. Oleh karena itu, hubungan sosial yang normal dengan pengidap HIV tidak membuat kita tertular HIV. Dengan mengetahui bahwa cairan tubuh yang rawan HIV adalah darah, cairan kelamin, dan ASI, maka kita dapat menjaga tindakan dan perilaku kita agar tidak beresiko terkena HIV. (Kementrian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan)

Setelah kita memahami makna “Aku bangga Aku Tahu”, maka kita dapat menyimpulkan bahwa agar tidak terkena HIV/AIDS, mencegah adalah satu-satunya pilihan. Karena apabila sudah terlanjur terkena virus ini, maka penyesalan tiada gunanya lagi. Mari remaja sehat, hindari seks bebas dan jauhi narkoba agar masa depan cemerlang dan bangsa pun bangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar