(oleh : Rahmat Nazillah)
Gampong Generasi Berencana (GenRe) yang dicanangkan oleh Ikatan Duta Mahasiswa GenRe Provinsi Aceh direncanakan akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Kegiatan pembinaan desa dengan program positif yang berlandaskan GenRe ini sedang disusun konsepnya dengan matang.
Gampong GenRe sendiri nantinya akan memfokuskan pada pendalaman karakter bagi anak-anak di desa-desa dan pengembangan life skill terutama vocasional skill atau peluang menjadikan hobi sebagai mata pencaharian bagi remaja dan juga orang tua.
Pembinaan desa ini diharapkan bisa menciptakan masyarakat yang sadar akan dampak pengaruh globalisasi dan siap bersaing dengan dunia luar dalam menghadapi kehidupan saat ini.
Tentu untuk menuju keadaan ini kita perlu menyiapkan sedini mungkin pemuda-pemudi yang nantinya berkarakter dan dapat meneruskan perjuangan bangsa. Selain itu, menyiapkan pula orang tua yang bisa mengajarkan anak mereka dan mengarahkan anak mereka dengan baik dan sesuai tujuan agama serta bangsa.
Maka dengan adanya program Gampong GenRe ini diharapkan nantinya bisa membantu negara dan juga agama untuk menciptakan dan menyiapkan masyarakat yang berkarakter positif.
PENDAFTARAN DUTA MAHASISWA GenRe ACEH 2016
Selasa, 15 Desember 2015
GenRe Hasilkan Generasi Indonesia Hebat
(Oleh
: Heru Tesar Ichsan)
Indonesia dibawah kepemimpinan Ir.
H. Joko Widodo dan Drs. H. Jusuf Kalla saat ini gencar sekali mempromosikan
transformasi gaya hidup menuju Indonesia Hebat dengan program “Revolusi
Mental”. Menjadi pertanyaan kita saat ini, apakah Mental Masyarakat jauh dari
kata baik dan harus di benahi ? sekali lagi itu hanyalah pertanyaan yang bisa
jawab sendiri dalam hati tentang bagaimana peran dan fungsi kita hidup sebagai
makhluk tuhan dimuka bumi ini. Untuk menciptakan manusia-manusia Indonesia yang
berakhlak mulia, dibutuhkan keinginan yang kuat dari masyarakat Indonesia itu
sendiri. Kearifan lokal Indonesia yang sampai saat ini masi terjaga
dimasyarakat ialah budaya “Gotong Royong”. Dimana budaya gotong royong itu
sendiri sudah mendarah daging bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mungkin budaya
gotong royong akan hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia, apabila budaya
dan teknologi canggih melanda Indonesia dengan sangat cepat dan menimbulkan
gejala sosial yang kuat. Disinilah dibutuhkan peran masyarakat untuk
menciptakan generasi baru Indonesia yang kuat.
Dari zaman kepemimpinan Presiden
Soeharto hingga Presiden Jokowi, Indonesia telah mencangkan program
kesejahteraan yang berbasis pada pemamfaatan masyarakat perkotaan sampai ke
perdesaan melalui program KB ( Keluarga Berencana ) yang menjadi program
unggulan saat ini. Semakin bertambahnya penduduk Indonesia dari tahun ke tahun,
maka akan terbuka pula bagaimana peluang anak muda dalam menyerap aspirasi
publik dan bekerja diberbagai sektor. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional Republik Indonesia dari masa pemerintahan presiden Soeharto bahkan
hingga sekarang Presiden Jokowi, selalu bekerja ekstra untuk bisa mengalakkan
program KB yang akan memakmurkan masyarakat melalui angka pertumbuhan manusia
Indonesia itu sendiri. Saat ini BkkbN sedang gencar-gencarnya mempromosikan
program baru yang lebih fresh dan kekinian yaitu program “GenRe : Generasi
Berencana”. Mungkin biasa saja seperti singkatan-singkatan biasa, tapi GenRe
memberikan nuansa baru yang memang disegala lini bisa hadir dengan konsep
pemikiran masing-masing yang jauh lebih baik. Sejauh ini GenRe menjadi symbol
baru ditengah-tengah masyarakat tentang bagaimana Indonesia kedepannya bakal di
isi oleh Generasi-generasi muda yang secara sistematis merencanakan hidupnya
mulai dari rencana pendidikan, rencana pernikahan, bahkan rencana masa depan
yang sudah disusun secara baik pada saat dia berfikir tentang cara hidupnya.
Indonesia butuh generasi-generasi
muda yang sehat, cerdas dan ceria seperti slogan Program GenRe yang telah
dicanangkan oleh BkkbN Republik Indonesia. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh BkkbN Republik Indonesia untuk mensukseskan program GenRe
tesebut diantaranya ; Program BKB ( Bina Keluarga Balita ), BKR ( Bina Keluarga
Remaja ), Program PIK R-M ( Pusat Informasi Koseling Siswa – Mahasiswa ),
Pembangunan Kantor PPKS ( Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera ) di tiap-tiap
kabupaten kota di seluruh Indonesia, dan Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe Tingkat
Provinsi setiap tahunnya. Dari beberapa program tersebut, terciptanya suasana
keramahtamahan dimasyarakat dengan berlandasakan sikap gotong royong dalam
membantu sesama. BkkbN Republik Indonesia saat ini sangat gencar-gencarnya
mengajak kaum muda-mudi untukbisa terlibat aktif dalam menciptakan Generasi
Berencana yang hebat dan inovatif didalam lingkungan masyarakat.
Kepala BkkbN Republik Indonesia
pernah berkata dalam sebuah pidatonya “Indonesia
Butuh Generasi Muda yang berencana yang bermental kreatif, inovatif, dan
berjuang dengan penuh semangat. Hanya ditangan Generasi mudalah, Indonesia akan
bertransformasi menjadi Negara besar yang berevolusi mental menjadi manusia
yang bersahaja dengan melibatkan manusia terdidik dalam setiap kegiatannya”.
Ini adalah salah satu kata-kata yang memperlihatkan bahwasannya Indonesia saat
ini harus bangkit dan maju bersama Generasi – generasi muda berencana. Generasi
yang sehat, generasi yang cerdas, dan generasi yang ceria adalah Generasi
Berencana Indonesia yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan para pahlawan
Indonesia demi terwujudnya Indonesia Hebat bersama Generasi Berencana.
Hai Pemuda Aceh, Mari Peduli Lingkungan
(Oleh : Nora Maghfirah)
Saya meyadari banyak sekali masalah di Aceh saat ini, mulai dari kemiskinan, kerusakan ekosistem, korupsi,
pelanggaran HAM, sampah hingga praktik politik praktis
yang tidak beretika. Namun
saya
berfokus pada masalah penanganan
sampah, masalah kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya juga
sangat minim. Kita banyak melihat sungai – sungai justru menjadi tempat untuk
membuang sampah padahal sungai merupakan salah satu sumber air utama bagi
kehidupan masyarakat. Pemantauan yang dilakukan di tempat saya tinggal tepatnya
di Kecamatan Kuta Alam didasari oleh banyaknya permasalahan mengenai
pengelolaan sampah dan lingkungan di kawasan ini, baik dari warga ataupun
sebab-sebab alami. Dengan jumlah penduduk mencapai ±44.412 jiwa serta aktivitas
tinggi, tentu berpotensi menambah volume limbah dan sampah di kecamatan dengan
luas areal 1.004,70 Ha ini.
Di Lampulo misalnya, permasa-lahan
umum yaitu sampah terdapat nyaris di semua tempat. Khusus di Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) Lampulo, kondisi pengelolaan sampah sangat memprihatinkan. Sekitar
90 persen sampah menumpuk dan tidak terkelola dengan baik.Pembuangan sampah ke
saluran air dapat menyumbat saluran tersebut dan dampaknya kan cukup besar.
Selain mengancam ketersediaan air bersih, penyumbatan saluran ai juga dapat
menyebabkan banjir. Apabila penyumbatan sudah parah, maka banjir yang terjadi
bisa menjadi banjir yang berkepanjangan dengan kedalaman yang cukup untuk
menenggelamkan sebuah rumah seperti yang sudah kita lihat beberapa tahun
belakangan ini.
Maka saat ini sangat penting kiranya
memberikan sosialisasi
dan personal approach dari tim pemantau lingkungan ini, beberapa masalah
lingkungan sudah dapat diatasi di Kecamatan Kuta Alam. Lumpur dan sampah yang
menyumbat jaringan drainase mulai sering dibersihkan, limbah-limbah B3 tidak
dibuang sembarangan serta barang-barang bekas seperti botol dan sampah plastik
dikumpulkan untuk didaur ulang.
Dengan adanya pemantauan lingkungan
ini, warga diharapkan kian menyadari pentingnya menjaga lingkungan. Kendati
masih ada permasalahan di sejumlah desa di kecamatan ini, namun sudah ada
perubahan yang terjadi dan mengarah kepada hal-hal positif dengan adanya
instansi-instansi terkait serta sosialisasi dari tim pemantau lingkungan
Bapedal Aceh. Namun demikian, perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut di
desa-desa tersebut khususnya mengenai Reuse dan Reduce, agar program Aceh Green
Vision terus berjalan serta menjadi lebih baik.
Saya percaya, permasalahan lingkungan ini bukan hanya tanggung jawab
pemerintah tapi juga tanggung jawab kita bersama baik dari kalangan pemuda maupun masyarakat luas. Tentu semua ini akan saya lakukan sesuai dengan
kapasitas dan
kapabilitas
yang saya miliki.
Untuk
itu perlu dianalisis kembali tentang
kesenjangan,
hambatan, dan
sumbatan dalam akses
lingkungan. Menjaga lingkungan tidak hanya selesai dengan
menanam pohon. Dibutuhkan juga kajian ilmiah untuk mengatasi permasalahan
seperti sampah, banjir dan membiasakan hidup bersih dalam masyarakat. Sehingga
yang kita lakukan tidak hanya action, tapi juga ada kajian likungan untuk
mendukung kegiatan pelestarian lingkungan.
Sebagai generasi muda masih sangat banyak yang perlu kita lakukan untuk lingkungan dan daerah kita menjadi
lebih baik. Sebagai barisan
pemuda yang berjiwa intelektual, maka pemuda harus bisa untuk bisa melahirkan
kajian ilmiah yang nantinya dapat menjadi sebuah rekomendasi kepada pemerintah
untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Believe in
ourselves and have faith
in
others. Because together,
we can make a difference.
Pengaruh Teman Sebaya dalam Masa Perkembangan Sosial Remaja
(Oleh
: Utari Ridhayanti)
Masa-masa remaja merupakan masa yang
sangat penting dalam proses perkembangan. Oleh karena itu perkembangan pada
masa remaja sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari berbagai pihak,
terutama perhatian paling utama dan yang paling pertama dari keluarga. Pada
masa perkembangan remaja akan ada fase dimana remaja akan berkembang dalam
kehidupan sosial. Namun perkembangan fisik tidak bisa di pisahkan, tapi bisa
dibandingkan masalah perkembangan fisik remaja di bandingkan masalah
perkembangan fisik remaja hanya 1 : 10. Begitu banyak permasalahan sosial yang
dihadapi oleh remaja, dikarenakan remaja belum terlalu siap dalam menjalankan
tugasnya sebagai makhluk sosial.
Kurangnya pemahaman terhadap
perkembangan remaja sehingga remaja
harus mendapat ajaran ataupun pengarahan agar dapat memenuhi tugasnya sebagai
makhluk sosial. Disamping itu haruslah ada yang mendukung remaja dalam
perekmbangannya, yang sangat berperan membantu perkembangan remaja yaitu
keluarga, lingkungan dan teman sebaya.
Pada perkembangan sosial remaja teman
sebaya sangat berperan penting, dikarena kan pasa masa remaja awal itu teman
sebaya lah menurut mereka hanya dapat mengerti mereka. Peranan teman sebaya terhadap remaja terutama
berkaitan dengan sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku. Remaja
sering kali menilai bahwa bila dirinya memakaia apa saja model pakaian yang
sama dengan anggota kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk
diterima oleh kelompok teman-teman sebayanya menjadi besar. Demikian pula bila
anggota kelompok teman sebaya mencoba pelanggaran seperti mencoba merokok,
minum alkohol, atau obat-obatan maka remaja cenderung mengikutinya tanpa
memperdulikan perasaannya sendiri dan akibatnya. Hal ini berarti menunjukkan
bahwa kuatnya pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan hubungan sosial
remaja.
Selama tahun pertama masa remaja awal,
seorang anak remaja cenderung memiliki keanggotaan yang lebih luas. Dengan kata
lain, tetangga atau teman-temannya seringkali menjadi anggota kelompoknya.
Biasanya kelompoknya lebih hiterogen daripada berkelompok dengan teman
sebayanya. Misalnya kelompok teman sebaya pada masa remaja cenderung memiliki
suatu campuran individu-individu dari berbagai kelompok. Interaksi yang semakin
intens menyebabkan kelompok bertambah kohesif. Dalam kelompok dengan kohesif
yang kuat maka akan berkembanglah iklim dan norma-norma tertentu. Namun hal ini
berbahaya bagi pembentukan identitas dirinya. Karena pada masa ini, dia lebih
mementingkan perannya sebagai anggota kelompok daripada pola pribadinya. Tetapi
terkadang adanya paksaan dari norma kelompok membuatnyua sulit untuk membentuk
keyakinan diri.
Nah
bagaimana peran remaja dalam lingkungan teman sebaya ?
Didalam kelompok sebaya, remaja
berusaha menemukan konsep dirinya. Disini ia dinilai oleh teman sebayanya tanpa
memedulikan sanksi-sanksi dunia dewasa. Kelompok sebaya memberikan lingkungan,
yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi dimana nilai yang berlaku
bukanlah nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa, melainkan oleh teman
seusianya. Inilah letak berbahayanya bagi perkembangan jiwa remaja, apabila
nilai yang dikembangkan dalam kelompok sebaya adalah nilai yang negatif. Akan
lebih berbahaya apabila kelompok sebaya ini cenderung tertutup, dimana setiap
anggota tidak dapat terlepas darikelompoknya dan harus mengikuti nilai yang
dikembangkan oleh pimpinan kelompok. Sikap, pikiran, perilaku, dan gaya
hidupnya merupakan perilaku dan gaya hidup kelompoknya.
Lalu bagaimana pengaruh kenakaln
remaja dalam teman sebaya ?
Kenakalan remaja adalah perilaku yang
melampaui batas toleransi orang lain dan lingkungannya. Tindakan ini dapat
merupakan perbuatan yang melanggar hak azasi manusia, bahkan sampai melanggar
hukum.
Namun, apabila nilai yang
dikembangkan dalam kelompok sebaya adalah nilai yang negatif, maka akan
menimbulkan bahaya bagi perkembangan jiwa remaja.
Hasil penelitian yang dikemukakan
oleh Hans Sebald bahwa teman sebaya lebih memberikan pengaruh dalam memilih:
cara berpakaian, hobi, perkumpulan (club),dan kegiatan-kegiatan sosial
lainnya.(Syamsul Yusuf, Psikologi perkembangan Anak dan Remaja, 2001 hal. 123).
Kuatnya pengaruh kelompok teman
sebaya merupakan akibat melemahnya ikatan remaja dengan orang tua dan sekolah.
Nah apa saja penyebab kenakalan
remaja sosial ?
Tergantungnya daya penyesuaian sosial
remaja, disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi, yaitu sebagai
berikut :
- Faktor genetik/biologi, misalnya gangguan tingkah laku tak berkelompok yang sudah mulai terlihat pada masa kanak-kanakdan semakin parah dengan bertambahnya usia; antara lain terlihat pada sikap kejam terhadap binatang, suka bermain api, dan sebagainya.
- Faktor pola asuh orang tua yang tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak, misalnya orang tua permisif, otoriter dan acuh tak acuh.
- Faktor psikososial, misalnya rasa rendah diri, rasa tidak nyaman, dan rasa takut dikompensasi dengan berperilaku risiko tinggi.
Ada masa dimana perkembangan memasuki masa
remaja awal dan melakukan proses tahap memasuki perkembangan selanjutnya,
alangkah baiknya seorang manusia dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya harus
sebagaimana semsetinya tanpa harus terimitasi atau terkontaminasi oleh hal-hal
dapat menghambat perkembangan remaja, dan pada masa inilah keluarga sangat
berperan penting dalam membimbing anak dalam memasuki tahap remaja agar anak
dapat merasa nyaman dalam keluarganya dan dapat menerima pengarahan bagaimana
pada saat si anak turun dalam lingkungan sosialnya.
Senin, 14 Desember 2015
Pengurus Ikatan Duta Mahasiswa GenRe Aceh Periode 2015-2017 Resmi Dilantik
(Oleh : Rahmat Nazillah)
Pelantikan yang dihadiri oleh beberapa mitra kerja BKKBN ini diawali dengan makan malam bersama, serta dilanjutkan dengan pemutaran video Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe Aceh tahun 2015.
Dalam sambutannya Kepala BKKBN RI menegaskan bahwa dengan adanya ikatan ini diharapkan para mahasiswa dapat menyebarkan pemahaman GenRe dengan lebih baik.
"Semoga dengan adanya ikatan ini bisa menjadi contoh untuk remaja lainnya, serta memudahkan menyebarkan program GenRe bagi msyarakat", tegas Surya Chandra Surapaty.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh, Bapak Natsir Ilyas selaku penanggung jawab ikatan mengharapkan agar pengurus yang terpilih ini nantinya bisa menjadi penerus pesan dari BKKBN dan menjadi pengayom masyarakat.
"Kita berharap anak-anak kita ini bisa menjadi penerus pesan BKKBN dan juga dapat mengayomi masyarakat, agar terciptanya generasi yang lebih baik", ucap Natsir Ilyas.
Pada periode masa bakti 2015-2017 ini, Ikatan Duta Mahasiswa GenRe Aceh akan dipimpin oleh Ali Hasymi selaku ketua terpilih, dan dibantu oleh 18 badan pengurus serta koordinator bidang dan wilayah yang siap menjalankan program untuk menciptakan generasi emas bangsa.
Cyber Bullying "Membunuh Secara Perlahan"
(Oleh :
Mia Rizky Safitri)
Kalau kita mendengar kata “bullying/pembulian” pasti yang terfikirkan
adalah semacam kekerasan dan sebagainya. Tapi ini adalah salah satu
pengembangan negatif dari bullying itu sendiri,yaitu Cyber Bullying.
Definisi cyber bullying, menurut Bryan Piotrowski dalam
bukunya, Information for Educators, adalah segala bentuk kekerasan
yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman sepantaran melalui media cyber atau
internet. Media yang digunakan si pembully adalah Akun Media Sosial seperti
Facebook, Twitter, BBM (BlackBerry Messanger), Path, Instagram, dan lainnya.
CYBER-bullying atau kekerasan dunia maya ternyata lebih menyakitkan jika
dibandingkan dengan kekerasan secara fisik. Penelitian yang dilakukan ilmuwan
dari National Institutes of Health (NIH) mengungkapkan kekerasan melalui dunia
maya efeknya lebih besar terhadap korban.
Para peneliti menyurvei secara internasional terhadap 4.500 remaja dan praremaja di AS selama 2005 hingga 2006. Mereka meneliti secara spesifik perasaan depresi, seberapa mudah mereka menjadi marah, dan seberapa sulit mereka berkonsentrasi.
Peserta juga diteliti berkaitan dengan pengalaman mereka disakiti secara fisik, diejek serta dikirimi pesan melalui komputer atau telepon seluler. Atau apakah mereka yang justru pernahmelakukannya.
"Korban cyber-bullying sering kali depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang," ujar para peneliti. Intimidasi secara fisik atau verbal pun menimbulkan depresi. Namun, ternyata para peneliti menemukan korban cyber-bullying mengalami tingkat depresi lebih tinggi.
Para peneliti menyurvei secara internasional terhadap 4.500 remaja dan praremaja di AS selama 2005 hingga 2006. Mereka meneliti secara spesifik perasaan depresi, seberapa mudah mereka menjadi marah, dan seberapa sulit mereka berkonsentrasi.
Peserta juga diteliti berkaitan dengan pengalaman mereka disakiti secara fisik, diejek serta dikirimi pesan melalui komputer atau telepon seluler. Atau apakah mereka yang justru pernahmelakukannya.
"Korban cyber-bullying sering kali depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi, dan tak berdaya ketika diserang," ujar para peneliti. Intimidasi secara fisik atau verbal pun menimbulkan depresi. Namun, ternyata para peneliti menemukan korban cyber-bullying mengalami tingkat depresi lebih tinggi.
Cyber
Bullying banyak ditemukan juga di berbagai forum yang
membahas sesuatu tertentu,pada awalnya mereka mendiskusikan hal itu dengan
baik,tapi ada kemungkinan di tengah,mereka akan menemukan suatu perbedaan
pendapat antara member yang satu dengan yang lainnya dan itulah yang membuat
forum berubah menjadi sebuah arena perdebatan.
Pelaku Cyber Bullying biasanya adalah seseorang
yang pada kehidupan sehari-harinya adalah seseorang yang bersifat
introvert,pendiam,ataupun mereka tidak punya kekuasaan yang lebih (kemungkinan
di dunia nyata,dia sendiri di-bully) dan pada akhirnya melarikan diri ke Media
Sosial dan membuat kericuhan serta adu mulut,menyerang seseorang dengan
kata-kata kasar.
Pelaku Cyber Bullying merasa bahwa
dirinya akan selalu aman melakukan bullying di balik layar komputer mereka
dengan status “anonim” karena mereka sendiri pasti berfikir di dunia maya ini
tidak ada yang mengenalinya,sehingga dia bebas membully seseorang melalui dunia
maya.
Pelaku Cyber Bullying tidak pernah
sadar bahwa korban dari Cyber Bullying sebenarnya
bisa lebih merasakan kedepresian dibandingkan Bullying fisik sendiri. Kenapa?
karena kalau hanya sebatas Bullying fisik,si pelaku jelas bisa dengan mudah
diberikan hukuman yang setimpal,tapi kalau pelaku Cyber Bullying,seperti yang sudah saya jelaskan mereka
berlindung di balik layar komputer dan berganti-ganti identitas dan selalu akan
kembali menyerang korban.
Banyak tindakan yang bisa mencegah agar setidaknya tidak mengalami Cyber Bullying ini,antara lain;
- Korban
seharusnya bisa lebih berfikir jernih dan tidak mudah terpancing oleh
kata-kata sarkatisme melalui Internet. Jika pelakunya anda kenal,sebaiknya
anda beritahu orang yang mungkin bisa mengingatkannya,Jika tidak hindari
berhubungan dengan akun itu.
- Taukah
anda,Pelaku Cyber Bullying hanya
menginginkan sebuah perhatian,Jika kalian mudah terpancing lalu melakukan
hal yang sama (mengatakan kata-kata kasar), mereka akan semakin senang dan
akan semakin menyerang anda.
- Sebisa
mungkin jangan mencantumkan data-data pribadi anda melalui akun
anda,karena biasanya si pelaku ini mungkin akan meneror anda lewat SMS dan
sebagainya.
- Berusahalah
pahami sikap dan karakter setiap orang yang berbeda. Jangan hanya berusaha
ingin dipahami,tapi pahami juga orang lain,kita butuh untuk saling
memahami agar tidak terjadi penyimpangan yang lebih lanjut dari Cyber Bullying ini.
- Lebih
baik anda semakin selektif dalam menerima pertemanan via FB,Twitter,dll.
Pilihlah yang memang kalian sendiri kenal,atau sebelum anda
meng-konfirmasi atau mem-follow lihatlah timeline orang tersebut,jika ada
kata-kata sarkatis yang tercantum,sebaiknya hindari orang tersebut.
- Jangan
terlalu jelas menggambarkan siapa diri kita di dalam akun FB. Seperti
tanggal lahir, alamat rumah, nomer hape, pin BB, akun email tetap,
foto-foto yang terlalu banyakSeperlunyasaja.
Sadarkah anda ,Pernah menjadi pelaku atau korban dari Cyber Bullying ?
Ada baiknya kita selalu introspeksi pada diri kita sendiri,karena apa yang nanti akan kita dapatkan adalah hasil dari cerminan perbuatan kita itu sendiri.
Ada baiknya kita selalu introspeksi pada diri kita sendiri,karena apa yang nanti akan kita dapatkan adalah hasil dari cerminan perbuatan kita itu sendiri.
Faktanya,tidak hanya negara besar seperti Amerika dan lainnya yang terkenal
dengan Cyber Bullying-nya,di negara kecil contohnya Korea
Selatan,Cyber Bullying adalah salah satu penyebab terbesar
kenapa bunuh diri marak terjadi disana,biasanya terjadi pada selebritis.
Netizen (Panggilan untuk pengguna Internet di Korea) tidak segan melontarkan
kata-kata kasar untuk membuat si artis atau orang biasa itu menjadi semakin
tertekan,dan semakin depresi.
Dan di Indonesia sendiri, Pelaku cyber bullying adalah
para remaja yang masih bersifat labil dan ikut-ikutan. Beginilah efek sosial
media bagi penggunanya, ada hal yang positif dan juga negatif. Maka berlaku bijaklah
menggunakan internet.
Akankah Aku dibuang oleh Negeriku?
(Oleh :
Annisa)
Langit bumi Indonesia saat ini masih saja kelabu. Bukan
karena cuaca dalam kesehariannya. Tapi kali ini aku memikirkan bagaimana nasib
bangsa kesayanganku kedepannya. Jujur kukatakan, aku sangat cinta Indonesia.
Bersedia rasanya aku mati disini setelah aku dilahirkan 20 tahun lalu disini
oleh ibunda tercinta. Tapi ada yang ku khawatirkan, akankah aku dibuang oleh
negeriku?
Tentu semua orang masih ingat tragedi 1998 merupakan puncak
pergolakan yang paling menyeramkan sepanjang sejarah. Bayangkan saja, kurs dolar
yang merangkak naik terus menerus bahkan membuat kriminalitas dimana-mana tidak
bisa terelakkan. Pertumpahan darah membutakan mata hati seolah-olah setiap dari
kita harus di dengar. Wajar saja, bukan salah bangsa Indonesia, ini kesalahan
fatal pemimpin bangsa Indonesia. Tapi bukan cerita pilu itu yang ingin aku
ulas. Indonesia kini punya tragedi lain yang lebih menyeramkan.
Belajar dari masa lalu, saatnya belajar mengenai kebebasan
demokrasi, bukan democrazy.
Seringkali aku termenung memikirkan hal ini. Indonesia kini terlalu bebas
kawan. Terlalu frontal untuk saling mencaci dan memaki. Menyalahkan satu sama
lain tanpa bukti yang jelas. Berbagai kasus mulai dari mama minta pulsa sampai
papa minta saham marak diperbincangkan semua kalangan. Terlalu banyak tingkah
dan ketebelece di bumi pertiwi ini. Memang,
ada diantara kita yang memiliki semangat untuk perubahan. Terlalu muak rasanya
untuk terus diam menyaksikan tingkah para wakil rakyat seperti anak TK yang
bertepuk tangan, memukul meja, bahkan sampai menyembunyikan palu orang lain.
Sayangnya, tak jarang orang yang berniat baik untuk
pembangunan bangsa kalah untuk bertahan di nusantara tercinta. Alangkah lucunya
negeri ini. Orang yang mati-matian berusaha membangun negeri dengan sikap jujur
dan berintegritas tinggi malah diabaikan, lalu dipungut oleh negara maju
lainnya. Sebaliknya, orang yang munafik bermuka topeng dan berperut buncit
malah di puji dan di eluk-elukkan. Semua karena sumpalan uang, sebagian dari
kita gelap mata. Tidak ada toleransi, tidak ada kompromi. Yang jujur di sapu bersih dari Indonesia ini.
Ingatkah kamu teman? Saat mendengar cerita B.J Habibie
belajar ke Jerman untuk menerapkan ilmu yang di teguknya di Indonesia. Ia
kembali dengan semangat membuatkan pesawat sebagai bukti kita bangsa yang
pintar. Pesawat yang bahkan teknologi dan kapasitasnya lebih canggih daripada
produksi negara Eropa pada masanya. Tapi ingat akhir hidupnya? Banyak alasan
sehingga produksi pesawatnya dihentikan. Berganti dengan masuknya saham
aeronautika dari negara asing hingga saat ini. Dan kini beliau dipungut kembali oleh Jerman dengan
memperoleh 24 hak paten di dunia penerbangan dunia.
Ingatkah kamu dengan kasus mobil Kiat Esemka di tahun 2006?
Mobil produksi para pemuda dalam negeri tersebut memiliki kualitas yang sejajar
dengan produk asing. Bahkan mobil tersebut sempat dipakai sebagai kendaraan
dinas oleh walikota Solo pada saat itu. Namun apa yang terjadi? Pada tahap uji
kelayakan tidak ada alasan yang jelas mengenai mobil bangsa itu. Semangat para
pemuda itu pun meredup.
Padahal
aku bangga dengan Indonesia, sang negeri makmur nan kaya. Aku terpana dengan
Indonesia, keberhasilan para Founding
Fathers dalam menyatukan Nusantara dengan susah payah. Tapi ingatkah saat
ini Indonesia dihancurkan sekejap saja? Berbanding terbalik dengan perjuangan
pahlawan selama 350 tahun sebelum Indonesia mengecap manis kemerdekaan. Akankah
Indonesia mampu berdiri sendiri? Tidak ada lagi konsumerisme produk impor yang
tinggi. Akankah Indonesia mampu bahagia? Berdiri saling bergantengan tangan
tertawa bersama. Dan jika nanti aku ingin memajukan Indonesia bersama para
pemuda lain secara jujur, akankah kami dibuang dari Indonesia
Penguatan Peran Pemuda Menghadapi Komunitas ASEAN 2015 dan Post MDGs
(Oleh : Nora Maghfirah)
Tantangan MEA 2015 yang sudah didepan mata,
dengan semangat pemuda yang pemberani itu maka pemuda harus tetap optimis dan
melihat tantangan tersebut justru dengan kacamata yang berbeda dari kebanyakan
orang yang melihatnya sebagai ancaman namun pemuda dengan keberaniannya
melihatnya sebagai peluang dan kesempatan emas menuju Indonesia baru, Indonesia
emas, dan Indonesia hebat yang mandiri dan merdeka secara hakiki. Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki sumber daya yang menjanjikan
kedepan jika dapat dikelola dengan strategi yang baik. Jika ditinjau dari
perdangangan pasar bebas se-ASEAN Indonesia sebagai pasar yang potensial tidak
perlu diragukan lagi. Dengan jumlah penduduk sebesar 40% dari total 627
juta penduduk ASEAN, dengan ekspor hasil industri Indonesia ke negara-negara
ASEAN mencapai US$ 41,8 miliar atau 22% dari total ekspor Indonesia secara
keseluruhan ke seluruh dunia, Indonesia adalah Negara yang sangat potensial di
lingkup ASEAN. Namun saat ini Indonesia kurang memiliki strategi yang
baik dalam mengelolah hasil ekspor. Indonesia masih mengekspor bahan
dalam produk mentah dimana pendapatanya masih kurang dibandingkan jika kita
melakukan proses penambahan value added dari raw material. Secara
lebih nyata Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin komunitas ini. Dengan
posisi Indonesia yang cukup diperhitungkan di kancah dunia dan dari faktor
perekonomian negara ini yang dapat dikatakan cukup baik menghadapi berbagai
krisis ynag terjadi. Sehingga Indonesia mampu menaikan kedudukannya di kancah
internasional yang diharapkan mampu menaikan nilai-nilai seperti kehidupan
sosial, taraf pendidikan, dan lainnya. Tentunya diperlukan kesadaran yang cukup
serta kesepahaman akan hal-hal yang ingin kita tuju bersama.
Ada pernyataan bahwa, bila pemuda, mahasiswa
dan sarjana Indonesia tidak mampu bersaing, maka siaplah untuk kalah. Pemuda
bukan hanya masa depan untuk esok – pemuda adalah pemimpin, pengusaha,
mahasiswa, pekerja, pemberi perawatan dan pemecah masalah hari ini. Sebuah
konsensus harus ditempa dengan target lengkap untuk remaja. Para pemuda berbagi
perjuangan yang sama untuk mencapai aspirasi yang sama dalam pekerjaan,
pendidikan, politik dan pengambilan keputusan.
Beberapa program aksi sudah dirumuskan diatas
terkait dengan terapan proyek revolusi mental menuju Indonesia yang all out menghadapi MEA 2015. Beberapa
rumusan mungkin terbilang sudah diupayakan dan dijalankan pemerintah hanya saja
intensitasnya yang perlu ditingkatkan dan tentu modifikasi program-program yang
telah ada perlu dilakukan sebagai jawaban akan tuntutan zaman yang terus
berubah. Mungkin hanya usulan kebijakan penerapan pendidikan wajib meliter yang
dipadukan dengan intelektual dalam pelatihan kepemimpinan pemuda yang paling
otentik dalam tulisan ini dan diharapkan penting untuk dipertimbangkan demi
melahirkan pemuda yang cerdas, disiplin, dan bermental pantang menyerah, semua
itu untuk mendukung peran serta kepemimpinan pemuda dalam menyongsong MEA 2015.
Kesiapan dan peran Indonesia kedepan dalam menghadapi komunitas Asean di
tentukan oleh kuatnya daya saing Indonesia untuk terus menigkatkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang masing-masing seperti dalam
bidang ekonomi, teknisi, politik dan lain sebagainnya. Dalam hal ini
peran pemuda dibutuhkan karena untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 bukan
hanya persoalan ekonomi yang perlu diperbaiki namun kesiapan moral untuk
memberikan kesadaran berupa pengembangan bakat kewirausahaan, hal ini dapat
ditempuh selain melalui pembekalan pengetahuan kewirausahaan dan melalui
pelatihan dan pembimbingan, dan dapat juga ditempuh dalam pemberian modal
pinjaman kepada wirausaha muda.
Tentu persiapan
ini akan berjalan sesuai yang diharapkan meskipun sering kita mendengar blada
pisimistik dan kritikan sudah sangat terlambat memikikirkan persiapan karena
tantangan sudah didepan mata. Namun meski begitu bukan berarti sudah tidak ada
harapan lagi karena dengan dukungan semua pihak, seinergisitas antara
pemerintah pusat dan derah dan dukungan semua elemen masyarakat baik yang
tergabung dalam organisasi masyarakat maupun tokoh masyarat dan pemuda maka
dengan sekejap, ketertiggalan itu dapat kita kejar.
Dari sini kita
harus mampu merumuskan suatu langkah yang sangat matang dan efesien untuk
setidaknya merubah sedikit kepercayaan masyarakat. Kalaupun tidak hanya dari
golongan pemerintahan. Diperlukan suatu perkumpulan atau organisasi khusus yang
menaungi program persiapan masyarakat dalam menghadapi komunias ASEAN 2015.
Namun diharapkan organisasi ini semampu mungkin di isi oleh individu yang
memang kompeten dan memilki pandangan luas akan komunitas ASEAN 2015 namun
sangat ditekankan agar langkah ini dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak ada kaitannya
dengan pemerintahan selain sebatas garis koodinasi. Agar adanya suatu
keseriusan dan kepercayaan dari masyarakat yang akan menjadi target programnya.
Harapan secara nyata seperti mudahnya para petani kita ekspor ke negara-negara
ASEAN tanpa ada ketentaun yang mempersulit atau mengikat. Atau mudahnya para
pekerja untuk bisa bekerja ke luar negeri bukan hanya sebagai TKI tapi tenaga
kerja yang memang dibutuhkan. Juga mudahnya investasi yang sehat dan
menguntungkan bagi negara kita agar negara kita ini cepat berkembang. Dan
kita memerlukan suatu langkah pengenalan dan sosialisasi benar-benar serius.
Dan kitapun mesti belajar dari yang sudah-sudah tidak hanya berupa
seminar-seminar atau pertemuan-pertemuan yang hanya mampu menjangkau kalangan
tertentu saja. Namun diperlukan suatu mefia lain yang lebih efektif dan
efisien. Salah satunya kita bisa memanfaatkan internet sebagai alat yang cukup
efektif di masa yang serba digitak ini. Bahkan seperti kita ketahui bersama
bahkan media televisi atau radio sekalipun kini menggunakan internet sebagai
sumber berita juga mereka malahan mengenalkan laman berita mereka di televisi.
Ini merupakan bukti bahwa internet menjadi media penyebara informasi yang
sangat baik di msaa kini.
MDGs, namun sekarang tinggal 2 tahun lagi, ini
bukanlah hal yang mudah bagi Indonesia, sebab masih banyak kendala yang harus
dihadapi, salah satunya terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia dan
kerusakan lingkungan terutama hutan yang dapat mempengaruhi laju perkembangan
MDGs. Dalam hal ini peran aktif pemuda dalam mewujudkan cita-cita
Indonesia menjadi post MDGs sangat dibutuhkan terutama mahasiswa yang memiliki
intelektual yang tinggi. Ada beberapa langkah nyata yang bisa ditempuh
oleh pemuda untuk menghadapi komunitas ASEAN 2015 yaitu seperti menggadakan
perkumpulan antar pemuda untuk mengadvokasi Isu strategis, seperti mengkaji
masalah-masalah yang sulit dihadapi Indonesia yang menyebabkan sampai sekarang
sulit untuk dicapai.
MDGs (Millenium Development Goals) atau tujuan
pembangunan Millenium yang merupakan paradigma pembangunan global yang di
deklarasikan di konverensi tingkat tinggi millennium oleh 189 negara anggota
PBB di New York pada bulan September tahun 2000. Dimana dari konfrensi tingkat
tinggi, Indonesia menyambut baik rencana tersebut, namun apakah Indonesia
siap untuk menjadi post MDGs yang direncanangkan 15 tahun?. Indonesia
telah berjalan 13 tahun demi memperjuangkan
Peran Aktif pemuda sangat dibutuhkan, seperti
dalam point kedua yaitu mencapai pendidikan dasar untuk semua, diharapkan
pemuda khususnya mahasiswa yang berwawasan tinggi membentuk suatu wadah atau
komunitas yang sama-sama mempunyai misi memberantas kebodohan di Indonesia
dengan cara mengadakan proyek sosial seperti mengajar, membentuk rumah baca untuk
anak jalanan, dan membentuk rumah singga dimana didalamnya terdapat
mahasiswa-mahasiswa yang siap mengajar anak-anak yang kurang beruntung.
Selain itu peran mahasiswa sebagai pemuda dibutuhkan, terutama mahasiswa
yang mempunyai intelektual tinggi untuk menggadakan sosialisasi kepada
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDs, malaria dan
penyakit menular lainnya. Mahasiswa juga dituntut untuk memiliki
kemampuan melestarikan lingkungan hidup dimana diketahui Indonesia memiliki 127
juta hektar kawasan hutan yaitu sekitar 2/3 kawasan kita. Dalam hal ini
mahasiswa juga dituntut dapat turut serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan, Seperti melakukan reboisasi lingkungan para mahasiswa menanam pohon
demi menjaga keseimbangan lingkungan, selain mahasiswa, kita juga harus
mampu melibatkan masyarakat sehingga program ini berjalan dengan lebih lancar
dan dengan dampak pengaruh yang besar.
Menyongsong Komunitas ASEAN di tahun 2015,
sudah saatnya kita sebagai generasi muda action dalam menciptakan iklim
kondusif bagi persatuan ASEAN. Kita bisa melakukan berbagai hal, misalnya
saja Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia aktif mewadahi semacam forum
anak muda di tingkat regional ASEAN yang membahas isu-isu pada tiga pilar utama
serta ide-ide akan solusinya. Membuat kompetisi sains dan teknologi bagi
pelajar dan mahasiswa, agar dapat bersaing di era millennium ini. Adakan
parlemen pemuda yang membahas inovasi kreatifitas berwirausaha, karena melalui
wirausaha kita dapat membangkitkan jiwa kepemimpinan sejati dan pada akhirnya
berguna bagi kemajuan bangsa dan negara. . Dengan adanya jaringan yang
luas dan terbentuknya konfrensi pemuda yang didalamnya sebagai wadah para
pemuda menampung ide dan gagasan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
Indonesia tidak dapat dipungkiri Indonesia dapat siap menghadapi ASEAN 2015 dan
mencapai MDGs.
Mari kita memanfaatkan
kesempatan ini untuk memungkinkan orang muda untuk mencapai potensi sejati
mereka dan untuk mempertahankan planet ini. Karena Pemudalah yang menentukan
takdir bangsa kita dimasa mendatang.
Remaja dan Sebatang Rokok
(Oleh : Raidha Putri Ananda)
Kalau 15 tahun lalu sebatang rokok mungkin hanya dimiliki oleh orang
dewasa, sekarang ini sudah tak asing lagi jika terlihat sebatang rokok terselip
di bibir para remaja. Jikalau 15 tahun lalu menghisap sebatang rokok hanya
menjadi rutinitas bagi orang dewasa, maka tak heran lagi jika sekarang ini ada
sebatang rokok tersembunyi di balik kantong celana sekolah remaja, bak preman
dengan sejuta gaya berkumpul lalu menghisap sebatang rokok secara bergantian.
Kini sebatang rokok sudah seperti sahabat bagi remaja, dimana pergaulan dan
kebiasaan yang salah tumbuh dan menjalar.
Masa remaja adalah fase masa
pertumbuhan yang paling penting, maka dari itu jangan biarkan sebatang rokok
merusak fase penting dalam hidup mu. Ketika seseorang telah ketagihan dengan
sebatang rokok, disitulah mereka menemukan ketenangan pada dirinya. Namun
tahukah Anda apa yang sesungguhnya yang terjadi dibalik ketenangan yang mereka
dapatkan ? Seseorang yang menghabiskan 10 batang rokok sehari dalam
setahun paling tidak telah menghirup 30.000 kali asap rokok, padahal dalam
sekali isap rokok terhirup 4.000 mcam zat polutan. Zat yang dikandung asap
tembakau antara lain :
- Karbondioksida (gas beracun yang keluar dari knalpot)
- Acetone (zat penghapus cat)
- Methanol (bahan bakar roket)
- Accu mobile
- Vinole chloride (bahan plastic PVC)
- DDT (racun serangga)
- Arsenic (racun semut putih)
- Butane (bahan bakar korek api)
- Hydrogen cyanide (racun untuk hukuman mati)
- Nikotin, racun yang paling berbahaya dikandung oleh rokok yang dapat menenangkan pikiran. Inilah yang sesungguhnya dicari-cari oleh perokok sebagaimana halnya obat-obatan yang memiliki fungsi aditif yang dapat memberikan efek kecanduan kepada para pemakainya. Setelah mengisap rokok sekitar 7,5 detik kemudian nikotin telah tiba di otak lalu merangsang hormon yang dapat menimbulkan perasaan tenang.
Ketika ketenangan di dapatkan dari
tindakan merusak kesehatan dari dalam, apakah itu tindakan yang benar ? jelas
tidak!
Masa
remaja harusnya dipenuhi oleh kegiatan – kegiatan bermanfaat, produktif, dan
berkualitas. Sudah saatnya remaja Indonesia jauh dari kebiasaan yang salah. Sudah waktunya remaja memasuki fase revolusi
mental, dimana “rokok tidak membuatmu terlihat keren!”. Sayangi tubuhmu,
sayangi kesehatanmu dan sayangi masa mudamu. Jadilah Remaja bebas rokok!Yuk Berkontribusi Positif Untuk Negara!
(Oleh : Syarifah Fitrianda)
Michelle Obama, istri
seorang kepala negara adidaya Amerika pernah berkata, “In my own life, in my own small way, I've tried to give back to this
country that has given me so much. That's why I left a job at a law firm for a
career in public service, working to empower young people to volunteer in their
communitie Because I believe that each of us - no matter what our age or
background or walk of life - each of us has something to contribute to the life
of this nation. Kata-kata mengisyaratkan makna yang dalam akan sebuah “perjuangan” untuk
mencapai kesejahteraan bagi suatu bangsa.
Michelle Obama mengatakan
bahwa setiap orang dapat berkontribusi bagi negaranya. Begitupun dengan kita
sebagai warga negara Indonesia. Baik kita sebagai pemuda, orang tua, perempuan,
laki-laki maupun sebagai pembuat kebijakan. Apa yang harus kita lakukan untuk
negara ini? tentu banyak hal. Indonesia kaya. Indonesia negara demokrasi. Namun
dibalik itu semua, kita patut waspada dan mempersiapkan diri untuk menuju
Indonesia dengan pembangunan yang lebih baik. Salah satu bentuk kontribusi kita
terhadap negara ini adalah dengan peka dan peduli terhadap isu kependudukan di
Indonesia. Karena kependudukan sangat berpengaruh terhadap pembagunan suatu
bangsa.
Potret
kependudukan Indonesia dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk pada tahun
2000-2010 menurut Badan Pusat Statistik yakni 1,49 %. Jumlah ini masih
tergolong tinggi karena dalam setahun, pertambahan penduduk Indonesia sama
dengan seluruh penduduk Singapura. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat
mengakibatkan ledakan penduduk sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat
kesejahteraan penduduk Indonesia.
Mengatasi tingginya pertambahan penduduk
tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ini merupakan tugas bersama.
Pemerintah telah menggalakkan upaya transmigrasi, menciptakan lapangan
pekerjaan di daerah yang masih jarang untuk ditempati, pemerataan pembangunan,
penetapan undang-undang perkawinan tentang batas usia pernikahan, serta
pembatasan tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.
Michele Obama, pada kalimat yang telah
di paparkan di atas menyebutkan bahwa setiap warga dapat berkontribusi untuk
pembangunan dan kemajuan negaranya. Begitupun dengan Masyarakat. Masyarakat
dapat berkontribusi langsung dalam
menekan angka pertumbuhan penduduk dengan menerapkan Perilaku Hidup Berwawasan
kependudukan (PHBK).
Lalu sebagai remaja,
kontribusi apa yang bisa kita berikan untuk negara kita tercinta ini?salah satu konstribusi kita adalah
dengan menerapkan PHBK, meliputi penundaan usia pernikahan, yakni 25 tahun bagi
laki-laki dan 20 tahun bagi perempuan.Upaya tersebut
dilakukan dengan seraya mengajak para remaja berperilaku sehat dan berakhlak
mulia sehingga dapat mempersiapkan karir dengan mapan, dapat matang dan bijak
dalam mengatur jarak kelahiran ketika berkeluarga kelak sehingga tercipta
keluarga kecil bahagia dan berimbas pada pertumbuhan penduduk seperti yang
diharapkan.
Pemerintah
telah mempromosikan program GenRe (Generasi Berencana) bagi remaja, yakni dapat
merencanakan kehidupannya dengan baik. Tentu saja sejalan denganmengatakan
tidak pada sex bebas, narkoba, dan tidak menjadi korban HIV dan AIDS serta
dapat mengajak remaja untuk merencanakan kehidupan berkeluarga atau Pendewasaan
Usia Perkawinan. Promosi GenRe tersebut dapat dilakukan melalui wadah yang
dinamakan PIK (Pusat Informasi dan Konseling) yang dikelola dari, oleh dan
untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan
reproduksi bagi remaja serta penyiapan kehidupan berkeluarga.
PIK
merupakan wadah dimana semua dapat saling berinteraksi dalam bekerja sama,
berbagi informasi, pengalaman, penambahan wawasan serta tempat saling bertukar
pikiran. Tentu ini merupakan wadah sosial yang sangat berpengaruh dalam
membentuk karakter remaja yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Karena pada
akhirnya kita akan membina suatu keluarga dan mendidik generasi kedepan yang
dapat berjiwa sosial juga sehingga nantinya terciptalah masyarakat yang rukun
dan damai.
Urgensi dari makna sebuah kontribusi adalah niat kita untuk dapat
membuat negara menjadi lebih baik kedepannya. Hal tersebut kita lakukan dimulai
dari diri sendiri dan juga dapat bermanfaat bagi orang lain. Apabila nilai
Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan
telah di terapkan oleh remaja maka diharapkan kita dapat memberikan
kontribusi yang besar dalam menekan angka pertambahan penduduk dimasa yang akan
datang.
Kamis, 10 Desember 2015
Gubuk Laskar Pelangi
(Oleh : Raidha Putri Ananda)
Mungkin sejenak terbesit dipikiran
pembaca, apakah artikel ini berisi tentang cerita bocah asal Bangka Belitung
yang mengais mimpi dibalik buku tulis dan pena mereka, cerita yang telah
difilmkan olah sang empunya kisah, Andrea Hirata? Bukan, disini, di dalam
artikel ini, saya akan membawa pembaca menuju ke sebuah pedalaman di Aceh
Utara, dimana saya menjadi saksi mata dalam kisah perjuangan anak - anak di
bangku sekolah dasar yang berjuang dalam sebuah gubuk yang orang - orang sebut dengan
sebutan MIS Laskar Pelangi
17
Agustus 2015
Hari ini merupakan hari perayaan
kemerdekaan Indonesia yang tidak biasa. Teman - teman Komunitas Turun Tangan
Aceh, JAY-C (Jaroe Aceh Youth Community) serta saya dan beberapa teman lainnya
sebagai volunteer mengunjungi sebuah sekolah setara sekolah dasar di pedalaman
Aceh Utara, tepatnya di desa Abeuk Reuling kecamatan Sawang kabupaten Aceh
Utara. Sekolah itu adalah MIS (Madrasah Ibtidayah Swasta) Darussalam, atau
biasa disebut dengan MIS Laskar Pelangi. Awalnya tidak ada sekolah dasar yang
terdapat di daerah ini, namun karena ada inisiatif dari warga setempat, maka
didirikanlah sebuah sekolah dengan pondasi seadanya yang terbuat dari anyaman
daun rumbia. Sekolah ini tidak memiliki kipas angin, apalagi AC. Tidak juga
berlantaikan semen, apalagi keramik. Yang ada hanyalah papan tulis, meja dan
kursi, berdiri di atas tanah dan menjadi saksi bisu perjuangan anak – anak
sawang dalam menuntut ilmu.
Ada cerita menarik dari sekolah ini yang
membuat kami mengunjunginya tepat di hari perayaan Kemerdekaan Indonesia.
Disaat anak – anak di sekolah lain setiap senin pagi sibuk lupa membawa topi
saat upacara, siswa di MIS Darussalam ini bahkan belum pernah sekalipun
merasakan bagaimana rasanya mengikuti sebuah upacara bendera. Mereka bahkan
belum pernah merasakan euforia hari kemerdekaan seperti yang dirasakan
kebanyakan anak – anak se-usia mereka. Seperti lomba lompat karung, makan
kerupuk, berjalan membawa kelereng di atas sendok di dalam mulut sambil menjaga
keseimbangan agar kelerengnya tidak jatuh, mereka belum pernah merasakan itu
semua. Lalu terbesit lah di benak kami untuk memberikan sesuatu kepada mereka
berupa kenangan, pengalaman yang tak akan pernah mereka lupakan dalam bentuk
kegiatan yang disebut dengan pengabdian.
Pagi ini cuaca sangat cerah. Terlihat
jelas ada aura semangat yang terpancar dari wajah anak – anak MIS Laskar
Pelangi. Bagaimana tidak, mereka hari ini akan melaksanakan upacara bendera dan
serangkaian acara perayaan hari kemerdekaan lainnya untuk pertama kali.
Kemudian Sang Saka Merah Putih pun berkibar, lalu guru setempat yang menjadi
pembina upacara memberikan nasihat kepada seluruh peserta upacara. Upacara
berlangsung khitmat. Hingga tiba saat nya pemutaran rekaman detik – detik
proklamasi yang dibacakan oleh presiden pertama NKRI yaitu Ir. Soekarno. Saat
upacara ditutup oleh do’a yang dibacakan oleh salah satu siswa MIS Darussalam,
air mata saya mengalir, bahkan tiap kata dan pengalaman yang saya tumpahkan ke
dalam tulisan ini, air mata saya tidak berhenti bercucuran. Karena saya sedih
melihat kenyataan bahwa masih ada anak – anak Indonesia yang belajar dalam
bagunan yang tidak layak dan tidak meratanya bantuan oleh pemerintah demi
memajukan pendidikan di Aceh. Sudahlah, saya rasa hanya sia - sia mengeluh dan
mengutuk pemerintah. Setelah melaksanakan upacara, kemudian dilanjutkan dengan
rangkaian perlombaan. Mulai dari perlombaan balap karung hingga lomba makan
kerupuk. Mereka berlari, menari, dan tertawa. Terpancar kebahagiaan dalam tiap
sudut bibir mereka. Hanya itu yang kami inginkan.
Sungguh ini adalah pengalaman yang tidak
akan pernah bisa saya lupakan. Walau kami tidak datang dengan bantuan berupa
materi, kami sangat senang rasanya dapat memberikan mereka pengalaman yang
belum pernah mereka rasakan. Pengabdian itu tidak dilihat dari seberapa besar
bantuan atau materi yang kita berikan. Akan tetapi seberapa bahagia mereka
menerima apa yang mereka butuhkan. Semoga sepenggal kisah pengabdian ini dapat
menginspirasi para pembaca.
Langganan:
Postingan (Atom)